Siasat Kreator Konten Cari Celah Untung saat Pandemi Corona

Desy Setyowati
28 Oktober 2020, 15:17
Siasat Kreator Konten Cari Celah Untung saat Pandemi Corona
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Ilustrasi, Pendiri Aku Badut Indonesia (ABI) Dedy Delon menghibur anak-anak di Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

Media sosial menjadi alternatif hiburan masyarakat selama beraktivitas di rumah saat pandemi corona. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kreator konten (content creator) untuk mendulang pengikut (follower) atau penonton, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pengelola kanal YouTube Hobby Makan Richard Erfandy atau Evan mengatakan, ia dan timnya rutin mengenakan masker hingga cairan pembersih tangan (hand sanitizer) selama membuat konten di luar rumah. Ini dilakukan sejak Februari lalu.

Advertisement

Bahkan, ia dan timnya rutin memeriksa risiko tertular virus corona baik rapid test maupun swab test. “Kami selalu waspada dalam segala situasi saat pandemi Covid-19,” kata Evan saat acara virtual bertajuk ‘Rakit Bangkit Facebook’, Rabu (28/10).

Tantangan seperti itu tak menyurutkan niatnya untuk menggarap konten secara konsisten. “Jumlah penonton itu bonus, sementara membuat konten kewajiban,” ujar dia.

Pria yang berfokus mengunggah konten jajanan kaki lima tersebut biasanya mengkaji tren terlebih dulu sebelum membuat video. Saat harga mangga murah misalnya, ia dan istrinya, Pratiwi Utami menggarap tayangan seputar kuliner berbahan dasar buah tropis ini.

Kuliner berbahan dasar mangga
Kuliner berbahan dasar mangga ([email protected])

Saat pandemi, konten terkait makanan pinggir jalan juga tetap diminati. “Biasanya kami borong dagangannya, supaya pedagang segera pulang,” katanya.

Dengan strategi seperti itu, jumlah penonton dan pengikutnya pun meningkat. Namun, ia tidak memerinci peningkatannya.

Berdasarkan laporan Facebook pada Juni lalu, penggunaan media sosial meningkat selama pandemi Covid-19. Angkanya tertera pada Databoks berikut:

Apalagi, berdasarkan data GlobalWebIndex, penduduk Indonesia rerata memiliki 10-11 akun per orang. Sedangkan warga di Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam mempunyai sembilan sampai 10 akun.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement