Telkomsel Dikabarkan Kaji Investasi di Gojek Rp 2,2 T Lewat Obligasi

Desy Setyowati
29 Oktober 2020, 21:36
Telkomsel Dikabarkan Kaji Investasi di Gojek Rp 2,2 T Lewat Obligasi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi helm Gojek di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (29/7/2019).

Perusahaan milik negara, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dikabarkan mempertimbangkan investasi di Gojek dengan membeli obligasi konversi US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun. Pembicaraan di antara keduanya kabarnya berlangsung beberapa kali.

Sumber Bloomberg menyatakan bahwa pembicaraan masih berlanjut. Oleh karena itu, nilai dan waktu kesepakatannya belum ada kepastian.

Advertisement

Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, perusahaan melihat peluang untuk mendukung akselerasi digital sebagai salah satu upaya berkontribusi kepada pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia. "Terkait pemberitaan yang beredar, kami tidak dapat menanggapi hal tersebut," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (30/10).

Katadata.co.id juga sudah meminta konfirmasi terkait kabar tersebut kepada Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Sedangkan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro enggan berkomentar mengenai hal itu, karena terikat dengan perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA). “Sepanjang belum ada kesepakatan dari pihak-pihak yang terlibat, Telkomsel tidak dapat memberikan informasi apapun ke publik,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis malam (29/10).

Ia hanya menjelaskan bahwa perusahaan terus mencari peluang pengembangan usaha baik secara organik maupun anorganik. Organik yakni dengan meningkatkan bisnis secara alami, sementara anorganik melalui merger atau akuisisi.

Langkah strategis tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat transformasi dan digitalisasi bisnis yang mengedepankan visi dan misi perseroan. Tentunya, berfokus pada pengembangan lini bisnis konektivitas, platform dan services digital.

Induk Telkomsel, Telkom disebut-sebut membidik Gojek sejak akhir 2018. Dana yang disiapkan tidak kurang dari US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,35 triliun.

Tempo sebelumnya melaporkan, Telkomsel akan masuk melalui dua gelombang. Pertama, dalam bentuk surat utang konversi saham US$ 150 juta yang dicairkan bertahap selama setahun setelah transaksi ditutup. Selanjutnya, perusahaan punya opsi menambah US$350 juta lagi dengan harga yang sudah dikunci di awal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement