Huawei Akan Bangun Pabrik Cip Tanpa Teknologi AS di Tiongkok

Fahmi Ahmad Burhan
2 November 2020, 09:40
Huawei Akan Bangun Pabrik Cip di Tiongkok Tanpa Teknologi AS
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Huawei berencana membangun pabrik cip (chipset) tanpa menggunakan teknologi Amerika Serikat (AS) di Shanghai, Tiongkok. Ini salah satu upaya korporasi memitigasi dampak dari sanksi Presiden Donald Trump.

Pada September lalu, raksasa teknologi itu terpaksa menyetop produksi cip andalannya Kirin karena terpukul sanksi AS. Ini karena Negeri Paman Sam menambahkan 38 afiliasi semikonduktor Huawei ke dalam daftar hitam pada Agustus lalu, sehingga totalnya menjadi 152.

Sanksi tersebut mempersulit perusahaan mendapatkan pasokan perangkat. Oleh karena itu, Huawei dikabarkan berencana membangun pabrik cip sendiri di Tiongkok.

Dikutip dari Financial Times, dua orang yang diberi pengarahan tentang proyek tersebut mengatakan bahwa fasilitas ini akan dijalankan oleh mitra Huawei yang merupakan perusahaan riset cip yakni Shanghai IC R&D Center. Ini karena Huawei belum mempunyai pengalaman dalam membuat pabrik cip.

Rencananya, pabrik akan berfokus membuat cip 45 nm low-end yang dikembangkan sejak 15 tahun lalu. Namun, Huawei lebih menginginkan cip 28 nm untuk proyek jangka panjang.

"Cip itu akan memungkinkan Huawei membuat smart TV dan perangkat Internet of Things (IoT)," kata orang yang mengetahui proyek tersebut dikutip dari Financial Times, Minggu (1/11).

Huawei juga berencana mengembangkan cip 20 nm pada akhir 2022. Memori pada perangkat ini dapat digunakan untuk memproduksi sebagian besar peralatan telekomunikasi internet generasi kelima atau 5G.

Pabrik cip di Tiongkok itu memang bukan untuk mendukung produksi ponsel pintar (smartphone) yang membutuhkan teknologi lebih canggih. "Namun jika berhasil, bisa menjadi jembatan menuju masa depan berkelanjutan bagi bisnis infrastruktur," kata seorang eksekutif industri semikonduktor.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...