Siasat Nadiem Atasi Beragam Kendala Belajar Online Saat Pandemi Corona

Fahmi Ahmad Burhan
3 November 2020, 18:02
Siasat Nadiem Atasi Beragam Kendala Belajar Online saat Pandemi Corona
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi corona menemui beragam kendala, salah satunya akses internet. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pun menyiapkan beberapa cara untuk mengatasi kendala tersebut, seperti mengandalkan TVRI hingga paket data gratis.

Nadiem mengatakan, ada kesenjangan akses internet di beberapa daerah. Padahal, infrastruktur ini dibutuhkan untuk mendukung proses belajar online saat pagebluk Covid-19.

"PJJ online tidak bisa diaplikasikan kepada semua peserta didik. Kondisi yang berbeda antara satu daerah dan lainnya, tidak bisa disamaratakan," kata Nadiem dalam acara Regional Summit 2020 bertajuk ‘Kolaborasi Menuju Pembangunan Daerah Berkelanjutan’ yang digelar virtual, Selasa (3/11).

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mencatat, ada 12.548 desa yang belum terakses internet generasi keempat (4G). Sebanyak 9.113 berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Sedangkan sisanya di luar 3T, sehingga menjadi tanggung jawab operator seluler.

Untuk mengatasi persoalan itu, Nadiem menerapkan lima strategi. Pertama, meluncurkan kurikulum darurat sebagai panduan belajar jarak jauh pada Agustus lalu. Ini merupakan penyederhanaan kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013.

Itu bertujuan memfokuskan pembelajaran jarak jauh pada kompetensi esensial dan yang menjadi prasyarat ke tingkat selanjutnya. Kurikulum ini pun dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Kedua, menghadirkan materi belajar melalui stasiun TVRI. Murid yang tidak memiliki koneksi internet tapi memiliki televisi, bisa mengakses konten ini.

Ketiga, fleksibilitas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah. "Dana ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sekolah apapun di masa pandemi, seperti penyediaan protokol kesehatan hingga bantuan bagi guru honorer," kata mantan bos Gojek itu.

Keempat, modul pembelajaran secara luar jaringan (luring) bagi siswa yang wilayahnya tidak terakses internet. "Pembelajaran dilakukan mandiri dan offline. Orang tua dan guru sebagai pembimbing," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...