Data BI: OVO Penguasa Uang Elektronik, Salip GoPay, Bank Mandiri, BCA

Fahmi Ahmad Burhan
10 November 2020, 17:08
BI Sebut OVO Kuasai Pasar Uang Elektronik RI, Salip GoPay hingga BCA
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi OVO

Bank Indonesia (BI) mencatat, OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia yakni 20% pada tahun lalu. Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran ini mengungguli GoPay besutan Gojek, Bank Mandiri hingga BCA.

Pangsa pasar GoPay dan Bank Mandiri masing-masing 19%, sementara DANA dan BCA 10%. Kemudian BRI 6,3%, LinkAja 5,8%, ShopeePay 3,7%, BNI 1,3%, dan Doku 1,2%.

Padahal, bank masih memimpin pasar uang elektronik pada 2015. Urutannya yakni Bank Mandiri, BCA, XL Axiata, BRI, dan Telkomsel.

Meski begitu, jika kartu debit dan kredit dihitung, BCA memimpin dengan 23% pangsa pasar. Disusul oleh Bank Mandiri dan BRI masing-masing 16%.

Pangsa pasar uang elektronik di Indonesia pada 2015 dan 219
Pangsa pasar uang elektronik di Indonesia pada 2015 dan 219 (Bank Indonesia)

Data tersebut selaras dengan survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) yang menunjukkan bahwa OVO unggul tipis dibandingkan GoPay. Sebanyak 6,5% dari 7.000 responden menggunakan OVO, sementara GoPay 5,9%.

Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengatakan, perusahaan berfokus pada kolaborasi, seperti dengan pemerintah dan industri lain untuk meningkatkan penggunaan (usecase). Salah satu bentuk kerja samanya yakni menjadi mitra resmi penyalurkan insentif Kartu Prakerja.

Selain itu, mendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendistribusikan pencairan subsidi tagihan listrik. Juga menerapkan standar kode QR standar atau QRIS. "Kami juga meningkatkan kualitas layanan dan produk," ujar Harumi kepada Katadata.co.id, Selasa (10/11).

Selama pandemi corona, transaksi beberapa layanan OVO pun meningkat. Pembayaran e-commerce misalnya, naik 110%. Lalu, jasa pengiriman makanan naik 15% lebih dan pencarian dana pinjaman hampir 50%. Jumlah penggunanya juga tumbuh 276%.

Katadata.co.id juga meminta tanggapan GoPay terkait data BI dan survei APJII. Namun, belum ada respons hingga berita ini dirilis.

Selain data BI dan hasil survei APJII, riset Ipsos menunjukkan bahwa penetrasi layanan OVO mengalahkan GoPay selama Agustus-Oktober. Penetrasi OVO 46%, sementara GoPay 35%. 

Namun, ShopeePay memimpin dengan 48%. Sedangkan DANA 26% dan LinkAja 16%.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...