Enam Startup Kesehatan hingga Logistik Raih Pendanaan pada Akhir 2020

Fahmi Ahmad Burhan
16 November 2020, 13:52
Enam Startup Kesehatan hingga Logistik Raih Pendanaan pada Akhir 2020
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Sekitar enam startup Indonesia meraih pendanaan pada kuartal akhir tahun ini, meski masih ada pandemi corona. Perusahaan rintisan yang mendapat dana segar ini bergerak di sektor kesehatan, logistik, teknologi finansial (fintech) hingga kasir digital (point of sales/POS).

Pada akhir pekan lalu, startup kesehatan Alodokter memperoleh pendanaan seri C US$ 33 juta atau Rp 465,7 miliar yang dihimpun sejak 2019. Dana segar ini diperoleh dari MDI Ventures, perusahaan modal ventura di bawah naungan Telkom. Sedangkan investor sebelumnya yakni Sequis, Golden Gate Ventures, Heritas dan Hera Capital.

Advertisement

Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari optimistis, pendanaan dari MDI Ventures bisa menyatukan misi layanan publik Telkom Indonesia dengan pendekatan bisnis Alodokter. "Ini guna mendukung layanan kesehatan umum," katanya dikutip dari siaran pers, Senin (16/11).

Tambahan modal tersebut akan dimanfaatkan perusahaan untuk melengkapi berbagai layanan, sehingga mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.

Chief Executive Officer MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan, sektor kesehatan sangat dibutuhkan saat pandemi Covid-19. “Kami berharap dapat membantu menyebarkan dampak dari solusi tersebut ke seluruh Indonesia," katanya.

Saat ini, Alodokter memiliki lebih dari 27 juta pengguna aktif atau lebih dari 10% populasi Indonesia. Sebanyak 70% di antaranya merupakan perempuan dan keluarga muda modern.

Selain Alodokter, perusahaan fintech pembiayaan (lending) Investree mendapatkan pendanaan US$ 15 juta atau Rp 211,7 miliar. Dana segar ini diperoleh dari perusahaan modal ventura Accial Capital, yang juga menjadi pemberi pinjaman (lender) institusi di Investree.

Tambahan modal itu akan digunakan untuk memperluas penyaluran pinjaman kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Ini wujud kepercayaan terhadap prospek kami sebagai perusahaan fintech lending," Kata Co-Founder & CEO Adrian Gunadi dikutip dari siaran pers, Senin (16/11).

Perusahaan juga mendapatkan pendanaan seri C US$ 23,5 juta atau sekitar Rp 379,3 miliar pada April lalu. Investasi ini dipimpin oleh investor asal Jepang MUFG Innovation Partners (MUIP) dan BRI Ventures. Investor terdahulu yakni 9F Fintech Holdings Group China dan SBI Holdings Jepang juga berpartisipasi.

Dengan adanya sokongan dana tersebut, Investree melanjutkan misi ekspansi ke Thailand dan Filipina meski ada pandemi virus corona.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement