Militer AS Beli Data Lokasi Jutaan Muslim di Aplikasi Muslim Pro

Fahmi Ahmad Burhan
17 November 2020, 10:41
Militer AS Beli Data Lokasi Jutaan Muslim di Aplikasi Muslim Pro
Google Play Store
Ilustrasi, aplikasi Muslim Pro

Militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan membeli data lokasi jutaan pengguna aplikasi komunitas muslim, Muslim Pro. Alasannya, untuk melacak teroris dan mencegah tindaka terorisme.

Berdasarkan laporan perusahaan teknologi Motherboard, Muslim Pro menjual data lokasi pengguna ke pihak ketiga yang disebut X-Mode. Para pialang data X-Mode kemudian menjual datanya kepada klien, termasuk militer AS.

Advertisement

X-Mode mengatakan, kemitraan dengan militer AS berfokus pada tiga hal. "Untuk kontra-terorisme, keamanan siber, dan prediksi penyebaran Covid-19 di masa depan," kata X-Mode dikutip dari Business Insider, Senin (16/11).

Muslim Pro merupakan aplikasi besutan pengembang asal Singapura, Bitsmedia, yang diunduh 98 juta kali. Aplikasi ini menyedikan fitur doa harian, bacaan Alquran hingga pengingat waktu salat.

MuslimPro hanyalah salah satu dari ratusan aplikasi yang menghasilkan uang dengan menjual data lokasi pengguna ke broker pihak ketiga seperti X-Mode. Selain MuslimPro, X-Mode mendapatkan data dari aplikasi pelacakan cuaca dan penelusuran Craigslist.

Sedangkan militer AS juga dilaporkan membeli data dari broker pihak ketiga lainnya, yakni Babel Street. Berdasarkan catatan pengadaan publik, Komando Operasi Khusus AS (US Special Operations Command) menghabiskan US$ 90.656 pada April lalu untuk membeli data lokasi dari Babel Street.

Babel Street menambang data dari aplikasi yang ada di ponsel dan menjual produk bernama Locate X. Ini memungkinkan orang memilih wilayah yang ingin dipantau dan menunjukkan pergerakan setiap perangkat di area itu.  

Klien Babel Street, termasuk militer AS dapat meminta untuk mencari lokasi perangkat tertentu setelah membayar untuk mengakses data.

Juru bicara Komando Operasi Khusus AS Tim Hawkins mengatakan, pembelian data dari Babel Street untuk mendukung misi pasukan operasi khusus di luar negeri. "Kami secara ketat mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi privasi, kebebasan sipil, hak konstitusional dan hukum warga AS," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement