Bisnis Gim Online Jadi Medan Perang Baru Raksasa Teknologi Dunia

Desy Setyowati
17 November 2020, 19:00
alibaba, amazon, facebook, gim, game online, pubg, free fire, among us, pandemi corona
123RF.com/Artinspiring
Ilustrasi game developer.

Bisnis gim kebanjiran pengguna baru selama pandemi corona. Beberapa game online bahkan menyentuh rekor terkait lama bermain hingga transaksi. Lonjakan ini memancing raksasa teknologi Tiongkok seperti Alibaba dan induk Tiktok, ByteDance masuk ke industri ini.

Data Audio-video and Digital Publishing Association menunjukkan, jumlah pemain gim online di Tiongkok mencapai 661 juta per kuartal III. Pendapatan industri ini bahkan mencapai rekor 73,2 miliar yuan pada kuartal pertama.

Advertisement

Gim di ponsel pintar (smartphone) atau game mobile menyumbang hampir tiga perempat dari total pendapatan sektor ini, yaitu 50,8 miliar yuan. Sedangkan gim yang dimainkan di laptop dan komputer atau game PC 14,3 miliar yuan.

Lalu, gim yang dimainkan di situs alias game browser web 1,8 miliar yuan. “Turun dibandingkan periode sama tahun lalu 2,4 miliar yuan,” demikian dikutip ABS-CBN News, Selasa (17/11).

PUBG dilarang
PUBG dilarang (pubg.com)

Pengembang game online asal Negeri Panda, Tencent pun mencatatkan kenaikan pendapatan 29% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 125,45 miliar yuan atau US$ 18,42 miliar (Rp 261,2 triliun) pada kuartal III. Labanya juga tumbuh 33% menjadi 33,33 miliar yuan atau US$ 5,03 miliar.

Gim online seperti PUBG Mobile menyumbang pendapatan 41,42 miliar yuan atau US$ 6,26 miliar. Rinciannya, game mobile berkontribusi 39,17 miliar yuan (US$ 5,92 miliar) dan PC 11,63 miliar yuan (US$ 1,76 miliar).

Sedangkan Sea Group, induk pengembang gim Free Fire, Garena belum merilis laporan keuangan kuartal III. Namun, pendapatan bulanan yang disesuaikan mencapai rekor baru pada kuartal II.

Jumlah pengguna berbayar bulanan Free Fire naik dua kali lipat lebih secara tahunan, hingga menyentuh rekor baru. Turnamen e-sports yang diselenggarakan oleh perusahaan asal Singapura itu juga ditayangkan 120 juta kali secara online.

Game online buatan perusahaan Amerika Serikat (AS), InnerSloth yakni Among Us juga kebanjiran pengguna baru. Berdasarkan laporan NPD Group, Among Us menempati urutan kelima yang paling banyak dimainkan di marketplace gim, Steam pada kuartal IV.

Pada 14 September lalu, jumlah pemain aktif Among Us bahkan mengalahkan PUBG Mobile. Saat itu ada 388.385 orang bermain Among Us, sementara PUBG 381 ribu pemain (gamer).

Selain karena virus corona, Among Us populer karena sering digunakan untuk meme di media sosial. “Meme membuat saya ingin memainkannya juga,” kata ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Ashish Kutchi dikutip dari Gadget360, September lalu (25/9).

among us
among us (innnersloth)

Secara global, data Sensor Tower Store Intelligence menunjukkan bahwa pengeluaran pengguna game mobile naik 25,7% yoy menjadi sekitar US$ 58,7 miliar selama kuartal I hingga III. Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu 17,5%.

Untuk masing-masing kuartal, nilainya secara berurutan yakni US$ 17,7 miliar, US$ 20 miliar, dan US$ 21 miliar. Pengeluaran gamer per bulan tertinggi yaitu pada Agustus sekitar US$ 7,1 miliar.

“Pengeluaran pemain terus meningkat sepanjang tiga kuartal, meskipun pertumbuhannya melambat sejak puncak karantina wilayah (lockdown) pada pertengahan tahun,” demikian dikutip dari Sensor Tower, pekan lalu (12/11).

AS menduduki peringkat pertama dari sisi pendapatan di App Store dan Play Store, yakni US$ 16,3 miliar atau naik 38,8% yoy. Disusul oleh Jepang US$ 13 miliar dan Tiongkok US$ 10,6 miliar.

NegaraQ1Q2Q3Total
AS4,565,816,3
Jepang3,84,3513,1
Tiongkok3,63,43,610,6

Catatan: dalam US$ miliar

Sumber: Sensor Tower

Jumlah unduhan juga naik 36,9% yoy menjadi sekitar 42,7 miliar kali sejak awal tahun hingga September. Pertumbuhannya meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 7,7%.

Unduhan per kuartal secara berurutan yakni 13,4 miliar, 15 miliar, dan 14,2 miliar. “Jumlah unduhan menurun karena lockdown diperlonggar di seluruh dunia,” demikian dikutip.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement