Fintech Pembiayaan dan Bank Makin Mesra saat Pandemi Corona

Desy Setyowati
20 November 2020, 17:43
Fintech Lending dan Bank Makin Mesra saat Pandemi Corona
Jakub Jirsak/123rf
Ilustrasi

Pada awal kemunculannya, perusahaan teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending dinilai bakal menjadi lawan bank. Namun keduanya justru semakin gencar bekerja sama dalam menyalurkan pinjaman, khususnya saat pandemi corona.

Ada beberapa fintech lending yang mengumumkan bekerja sama dengan bank, seperti Akseleran menggaet Bank Mandiri dan BCA. Begitu juga dengan Investree, Modal Rakyat hingga Modalku.

Advertisement

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pemberi pinjaman atau lender insitusi terus meningkat sejak Januari hingga September. Secara berurutan yakni 0,2%; 0,21%; 0,21%; 0,21%; 0,21%; 0,22%; 0,22%, 0,33%, dan 0,34% dibandingkan jumlah lender keseluruhan.

Kenaikan tertinggi yakni dari 0,22% pada Juli menjadi 0,33% di Agustus. Kepala Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Andi Taufan Garuda Putra menilai, lonjakan ini didorong oleh program pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Fintech lending mendukung program ini,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (20/11).

Dalam program PEN, pemerintah menempatkan dana di bank milik pemerintah dalam bentuk deposito total Rp 30 triliun pada tahap awal. Ini bertujuan menjaga likuiditas perbankan, karena bank harus menyalurkan kredit tiga kali lipat dari penempatan dana tersebut.

Itu artinya, Bank Mandiri dan BRI harus menyalurkan kredit masing-masing Rp 30 triliun. Sedangkan BNI dan BTN Rp 15 triliun, selama Juni hingga September.

Jika merujuk pada pelaksanaan program tersebut, lonjakan porsi lender institusi di platform fintech lending sejalan dengan besarnya penyaluran kredit bank berpelat merah. Selain itu, “penyaluran pembiayaan fintech pendanaan berangsur ke tingkat sebelum ada pandemi Covid-19,” ujar Taufan.

Startup di sektor itu juga gencar berkolaborasi dengan e-commerce. Ini karena profil risiko Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan online lebih terukur lantaran data transaksinya tercatat.

Di satu sisi, pemerintah juga meluncurkan digital kredit UMKM atau DigiKu pada Juli lalu (17/7). Himpunan bank milik negara (Himbara) pun diminta menyalurkan pinjaman Rp 4,2 triliun terkait program ini, sehingga menambah peluang kolaborasi dengan fintech.

Apalagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat bahwa 2,7 juta UMKM mendigitalisasikan bisnisnya sejak 14 Mei hingga 15 Oktober. Totalnya sekitar 11 juta atau 16% dari jumlah UMKM di Tanah Air.

AFPI optimistis, penyaluran pembiayaan di sektor ini tumbuh 30%-40% pada tahun depan. Sedangkan tahun ini, nilainya diproyeksikan Rp 60 triliun.

Sebelumnya, Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi memang mendorong anggotanya berfokus menyasar sektor yang mampu bertahan di masa krisis pagebluk virus corona. Salah satunya, mengandalkan pusat data yang disebut pusdafil untuk memitigasi risiko kredit macet. Sejauh ini, ‘alat’ yang juga dikenal dengan Fintech Data Center (FDC) itu telah menjaring 26 juta data peminjam.

Adrian pun mendorong anggota AFPI memperluas kolaborasi dengan berbagai ekosistem, mulai dari pemerintah, perbankan hingga perusahaan teknologi lainnya. “Ada lembaga keuangan atau ekosistem teknologi lain seperti e-commerce dan berbagi tumpangan (ride-hailing). Itu potensial karena terus tumbuh,” ujar dia, pada September lalu (30/9).

Langkah itu terbukti meningkatkan keberhasilan pengembalian pinjaman di bawah 90 hari (TKB 90) per September dibandingkan Agustus. Meskipun, kredit macet atau tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman di atas 90 hari (TWP 90) mencapai 8,27%.

FintechBank yang Digaet
AkseleranBCA, Bank Mandiri, BPR Supra, Bank J Trust Indonesia, Bank SulutGo, Bank Permata, CIMB Niaga, BNI, BRI
InvestreeBank Danamon, Bank Mandiri, BRI Syariah, Bank SulutGo
AkulakuBank Yudha Bhakti
KredivoBank Permata
KoinWorksBank Mandiri
AmarthaBank Mandiri dan Bank Jatim
CrowdeBank Mandiri
AdakamiBank SulutGo
FintagBank SulutGo
PintekBank SulutGo
ModalkuBank Sinarmas
Modal RakyatBRI, BRI Agro
DanainBank Ganesha

Catatan: Kerja sama berupa channeling dan lainnya. Jumlah fintech dan bank yang bekerja sama bisa lebih dari yang ada di tabel.

Sumber: data diolah Katadata

Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kemungkinan penyebab lonjakan kolaborasi antara bank dan fintech lending kepada juru bicara OJK Sekar Putih Djarot. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Jumlah Rekening LenderPorsi Lender Institusi
Desember 2019605.9350,2%
Januari616.0000,2%
Juli663.8650,22%
Agustus669.5800,33%
September681.6320,34%

Sumber: OJK

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement