Vietnam Lawan Tangguh Indonesia untuk Meraih Investasi Startup

Desy Setyowati
26 November 2020, 15:10
Vietnam Lawan Tangguh Indonesia untuk Meraih Investasi Startup
123RF.com/Sezer Ozger
Ilustrasi bendera Indonesia dan Vietnam

Vietnam berhasil merebut investasi di sektor manufaktur dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Kini, Indonesia bersaing lagi dengan Negara Naga Biru untuk mendapatkan dana segar bagi startup.

Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk e-Conomy 2020, pendanaan ke startup Indonesia US$ 2,8 miliar per semester I. Sedangkan Vietnam hanya US$ 327 juta.

Advertisement

Meski dari sisi nilai lebih kecil dibandingkan Nusantara, pertumbuhan pendanaan ke perusahaan rintisan Vietnam jauh lebih tinggi. Kucuran dana ke startup Indonesia turun dari US$ 3,8 miliar pada 2018 menjadi US$ 3,2 miliar tahun lalu. Pada periode yang sama, investasi ke Vietnam melonjak dari US$ 351 juta menjadi US$ 935 juta.

Perbandingan pendanaan ke startup Indonesia dan Vietnam
Perbandingan pendanaan ke startup Indonesia dan Vietnam (e-Conomy 2020)

Bahkan, sudah ada 33 komitmen pendanaan kepada startup Vietnam total US$ 815 juta hingga 2025, dalam Vietnam Ventures Summit 2020 pada Rabu (25/11). Nilainya melonjak dibandingkan pegelaran yang sama tahun lalu US$ 415 juta.

“Vietnam diidentifikasi sebagai pasar pertumbuhan berikutnya untuk investasi teknologi setelah Indonesia,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Kamis (26/11). Penanam modal asing yang aktif berinvestasi di negara ini seperti CyberAgent Capital, AlphaJWC, Monk’s Hill Ventures, 500 Startups, Beenext, Smilegate Investment, dan Access Ventures.

Pertumbuhan ekonomi digital Vietnam diperkirakan 16% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy), sementara Indonesia 11%. “Keduanya yang terkuat di Asia Tenggara,” kata Partner and Leader, Bain and Company’s Southeast Asia Private Equity Practice Alessandro Cannarsi dalam acara virtual pemaparan e-Conomy 2020, Selasa (24/11) lalu.

Proyeksi transaksi ekonomi digital di Indonesia dan Vietnam
Proyeksi transaksi ekonomi digital di Indonesia dan Vietnam (e-Conomy 2020)

Pertumbuhan di Malaysia, Filipina, dan Thailand sekitar 6-7%. Sedangkan Singapura turun 24% menjadi US$ 9 miliar tahun ini, terutama karena sektor pariwisata atau online travel.

Meski begitu, sektor ekonomi digital di Vietnam hampir seluruhnya tumbuh positif. Online travel turun, tetapi hanya -28%. Sedangkan di Indonesia ada dua sektor yang tumbuh negatif, yakni online travel -68%, serta berbagi tumpangan dan pesan-antar makanan -18%.

Meskipun, secara nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV), Indonesia lebih tinggi dibandingkan Vietnam. Angkanya tertera pada bagan di bawah ini:

Transaksi per sektor ekonomi digital di Indonesia dan Vietnam
Transaksi per sektor ekonomi digital di Indonesia dan Vietnam (e-Conomy 2020)

Hal itu terjadi karena kasus positif virus corona di Vietnam hanya 1.321. Sedangkan Indonesia 511.836 per Rabu (25/11).

Kondisi tersebut berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Sejak kuartal I hingga III, perekonomian Vietnam tumbuh positif 3,68%, 0,36%, 2,62% secara berturut-turut. Sedangkan Indonesia 2,97%, -5,32%, -3,49%.

Perekonomian Vietnam terbukti tangguh selama pandemi virus corona. Berdasarkan Survei Sentimen Investor DealStreetAsia terhadap sejumlah manajer investasi Asia Tenggara menunjukkan, lebih dari 30% menilai Negara Naga Biru sebagai pasar paling menarik pada tahun ini dan 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement