Bos Huawei Optimistis ‘Terbebas’ dari Tekanan AS Setelah Jual Honor

Desy Setyowati
30 November 2020, 11:30
Bos Huawei Optimistis ‘Terbebas’ dari Tekanan AS Setelah Jual Honor
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co memutuskan untuk menjual binis ponsel pintar (smartphone) Honor kepada Shenzhen Zhixin New Information Technology Co. Ltd. Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan, ini merupakan ‘terobosan baru’ yang akan membebaskan korporasi dari tekanan Amerika Serikat (AS).

Honor merupakan bagian integral dari bisnis smartphone Huawei, yang kesulitan mendapatkan pasokan perangkat dari AS. Ini karena pemerintahan Donald Trump menambah 38 semikonduktor Huawei ke dalam daftar hitam pada Agustus lalu, sehingga totalnya menjadi 152.

Advertisement

Oleh karena itu, Huawei memutuskan untuk menjual Honor kepada konsorsium Shenzhen Zhixin New Information Techonology Co. Ltd untuk mengamankan pasokan perangkat. Sedangkan konsorsium ini terdiri dari 30 lebih perusahaan Tiongkok, yang dikabarkan membeli Honor sekitar US$ 15,2 miliar

“Setelah ‘bercerai’, tidak akan ada lagi hubungan di bawah meja dengan Honor. Kami menangani pemisahan ini secara dewasa, dan akan dengan ketat mematuhi peraturan dan norma internasional,” kata Ren dikutip dari Bloomberg, akhir pekan lalu (28/11).

Apalagi, bisnis Honor melibatkan jutaan karyawan di agen dan distributor yang berpotensi kehilangan pekerjaan. “Kami tidak harus menyeret orang yang tidak bersalah ke dalam air hanya karena kami menderita,” ujar Ren dikutip dari Reuters.

Meski begitu, pemerintah AS belum memberikan penjelasan mengenai bisa tidaknya Honor mendapatkan pasokan perangkat dari perusahaan Negeri Paman Sam maupun apakah akan ada kebijakan baru.

Sedangkan AS menilai bahwa Huawei mengirimkan data pengguna kepada pemerintah Tiongkok, sehingga memasukkannya ke dalam daftar hitam terkait perdagangan sejak awal 2019. Huawei membantah tuduhan ini.

“Menghadapi gelombang demi gelombang serangan AS, kami akhirnya menyadari bahwa pejabat Amerika tidak berusaha untuk ‘memperbaiki’, tetapi ‘membunuh’ kami,” ujar Ren.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement