Riset: 74% Perusahaan Digitalkan Bisnis Saat Pandemi, Kuncinya Inovasi

Fahmi Ahmad Burhan
1 Desember 2020, 17:00
Riset Microsoft-IDC: 74% Perusahaan RI Beralih ke Digital Saat Pandemi
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Ilustrasi, model memperagakan produk kerajinan rotan yang disiarkan langsung secara daring (live streaming) saat Gelar Produk Industri Kecil Menengah (IKM) di Central Borneo Souvenir, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (15/7/2020) malam.

Riset Microsoft dan IDC Asia Pasifik menunjukkan, 74% perusahaan di Indonesia mempercepat digitalisasi akibat pandemi corona. Mereka meluncurkan produk berbasis internet, menggunakan pembayaran digital, merangkul e-commerce hingga otomatisasi bisnis.

President Director Microsoft Indonesia Haris Izmee mengatakan, perusahaan mendigitalkan bisnis agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. "Mereka beradaptasi dengan kondisi yang baru. Inovasi jadi kebutuhan, bukan pilihan," kata dia dalam acara Microsoft Cloud Innovation Summit 2020, Selasa (1/12).

Advertisement

Di Indonesia, 19% yang mendigitalkan bisnisnya merupakan perusahaan yang telah matang dari sisi budaya inovasi. Untuk skala Asia Pasifik, hanya 11% yang memiliki kematangan inovasi.

Itu artinya, banyak perusahaan yang belum matang dalam berinovasi tetapi dipaksa mendigitalkan bisnis. “Virus corona menunjukkan bahwa tidak ada bisnis yang bisa tahan banting. Dengan inovasi menjadi lebih tangguh," ujarnya.

Ia menilai, perusahaan menjadi sadar akan pentingnya digitalisasi bisnis saat pagebluk Covid-19. Sebanyak 61% entitas di Indonesia menganggap bahwa digitalisasi memudahkan proses bisnis.

Riset itu juga menunjukkan, 22% perusahaan akan memprioritaskan sumber daya manusia dan 45% teknologi dalam setahun ke depan. SDM dan teknologi dinilai paling penting dalam digitalisasi bisnis.

Namun, Haris mengatakan ada empat hal yang harus diperhatikan dalam digitalisasi bisnis. Pertama, menerapkan metode kerja fleksibel. Kedua, intens melakukan interaksi dengan pelanggan walaupun secara online. Keempat, menyesuaikan produk barang dan jasa yang dijualnya. Terakhir, operasi bisnis harus efisien.

Associate Vice President (AVP) Head of Digital Transformation IDC Asia Pacific Daniel-Zoe Jimenez mengatakan, riset berdasarkan survei selama enam bulan, sebelum dan saat pandemi. Respondennya yakni 213 pengambil keputusan bisnis dan 234 pekerja di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement