Imbas Perang Dagang, Huawei Dekati Pemerintah RI untuk Masuk Pasar 5G

Fahmi Ahmad Burhan
4 Desember 2020, 19:53
Incar Pasar 5G Asia Tenggara, Huawei Gencar Gaet Pemerintah Indonesia
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Donald Trump dan sejumlah negara di Uni Eropa memutuskan untuk tidak menggunakan layanan internet generasi kelima (5G) Huawei. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini pun memperkuat pasarnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pada akhir Oktober lalu, Huawei bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengembangkan 100 ribu sumber daya manusia (SDM) selama lima tahun. “Dengan bantuan Huawei, kami berharap dapat meningkatkan kualitas SDM hingga mencapai standar internasional," kata sumber yang dekat dengan KSP, dikutip dari Asia Nikkei Review, Selasa lalu (2/11).

Advertisement

Huawei membantah bahwa kerja sama yang dimaksud terkait penggunaan solusi 5G. Kolaborasi hanya terkait pelatihan. Apalagi, McKinsey memperkirakan Indonesia kekurangan sembilan juta talenta digital hingga 2030.

Pada September, produsen ponsel pintar (smartphone) itu pun berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melatih 400 lebih pegawai. Ini meliputi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), komputasi awan (cloud computing), 5G, dan maha data (big data).

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga menggaet Huawei untuk menerapkan AI di Nusantara pada April lalu. Ini seiring dengan upaya kementerian membuat strategi nasional AI.

Selain itu, Huawei berkolaborasi dengan lembaga nirlaba (non-governmnet organization/NGO) Rainforest Connection membangun Smart Forest Guardian untuk memantau perburuan satwa liar di Taman Nasional Bali Barat pada Oktober lalu.

Di Indonesia sendiri, belum ada layanan 5G. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih mengkaji spektrum frekuensi yang tepat untuk 5G.

Meski begitu, beberapa operator seluler di Tanah Air sudah menguji coba 5G dengan menggaet vendor seperti Huawei maupun Ericsson.

Tahun lalu, Huawei berkolaborasi dengan XL Axiata untuk membangun jaringan simplified transport dengan solusi Optical Networking 2.0. Jaringan ini dinilai bisa meningkatkan kualitas layanan, termasuk 5G.

Telkomsel juga menggandeng Huawei untuk mengembangkan Joint Innovation Center 5.0. Kolaborasi ini dalam rangka pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.

Pada November lalu, Indosat Ooredoo menggaet Huawei untuk membangun jaringan transport berbasis teknologi segment routing IPv6 (SRv6). Ini memungkinkan jalur routing deterministik dan jaminan terkait latensi atau keterlambatan pengiriman data.

Namun, operator seluler Indonesia juga menggandeng perusahaan telekomunikasi global lainnya.  Telkomsel misalnya, bekerja sama dengan Ericsson. Lalu, Indosat menggaet korporasi asal Swedia ini untuk menguji coba layanan 5G berbasis 3D Augmented Reality (AR).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement