Bank di Indonesia Dinilai Belum Siap Jadi Neobank pada Tahun Depan
Singapura sudah memberikan lisensi kepada sejumlah perusahaan untuk menyediakan layanan bank digital. Sedangkan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, bank di Indonesia belum siap menjadi neobank pada 2021.
Neobank yakni bank yang operasionalnya dilakukan secara online sepenuhnya atau tanpa kantor fisik. “Indonesia belum ke arah sana. Harus ada lisensinya terlebih dulu,” kata Ekonom Senior Indef Aviliani dalam acara ‘Diskusi Publik Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021’ Selasa (15/12).
Ia menilai, perbankan di Indonesia baru sebatas memperluas layanan digital pada 2021. Selain itu, mereka masih membuka banyak cabang. "Ini tidak mungkin dihilangkan begitu saja," ujarnya.
Meski begitu, ia memperkirakan bank akan masif menggandeng startup teknologi finansial (fintech) pada tahun depan untuk memperkuat layanan digital. "Bank butuh (sarana untuk) menjangkau ke segmen yang belum terjangkau selama ini," ujarnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pemberi pinjaman atau lender insitusi di fintech pembiayaan (lending) terus meningkat sejak Januari hingga September. Kenaikan tertinggi yakni dari 0,22% pada Juli menjadi 0,33% di Agustus, sebagaimana terlihat pada Tabel di bawah ini:
Jumlah Rekening Lender | Porsi Lender Institusi | |
Desember 2019 | 605.935 | 0,2% |
Januari | 616.000 | 0,2% |
Juli | 663.865 | 0,22% |
Agustus | 669.580 | 0,33% |
September | 681.632 | 0,34% |
Sumber: OJK
Aviliani memperkirakan, tren kolaborasi bank dan fintech tetap berlansung meski neobank muncul di Tanah Air. Ini karena fintech mempunyai keunggulan dari sisi inovasi dan teknologi.
Bank Mandiri dan BCA misalnya, menggandeng fintech lending Akseleran. Bank Mandiri juga menggaet Investree. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Fintech | Bank yang Digaet |
Akseleran | BCA, Bank Mandiri, BPR Supra, Bank J Trust Indonesia, Bank SulutGo, Bank Permata, CIMB Niaga, BNI, BRI |
Investree | Bank Danamon, Bank Mandiri, BRI Syariah, Bank SulutGo |
Akulaku | Bank Yudha Bhakti |
Kredivo | Bank Permata |
KoinWorks | Bank Mandiri |
Amartha | Bank Mandiri dan Bank Jatim |
Crowde | Bank Mandiri |
Adakami | Bank SulutGo |
Fintag | Bank SulutGo |
Pintek | Bank SulutGo |
Modalku | Bank Sinarmas |
Modal Rakyat | BRI, BRI Agro |
Danain | Bank Ganesha |
Catatan: Kerja sama berupa channeling dan lainnya. Jumlah fintech dan bank yang bekerja sama bisa lebih dari yang ada di tabel.
Sumber: data diolah Katadata
OJK pun berencana membuat regulasi terkait kolaborasi bank dan fintech. "Regulasi itu masih dalam bentuk kajian. Kalau diperlukan, bakal disusun regulasinya," ujar Deputi Komisioner Institute dan Keuangan Digital OJK Sukarela Batunanggar kepada Katadata.co.id, Juli lalu (27/7).