Rebut Pasar 5G Huawei, Samsung Gandeng Perusahaan Teknologi AS

Fahmi Ahmad Burhan
17 Desember 2020, 09:42
Rebut Pasar 5G Huawei, Samsung Gandeng Perusahaan Teknologi AS
KATADATA/
Ilustrasi Samsung

Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di Eropa menyetop penggunaan solusi jaringan internet generasi kelima alias 5G milik Huawei. Samsung pun menggaet perusahaan AS, IBM untuk memperkuat layanan 5G dan merebut pasar raksasa teknologi Tiongkok itu.

Produsen ponsel pintar (smartphone) asal Korea Selatan tersebut menggabungkan teknologi 5G dengan solusi komputasi tepi seluler atau edge computing milik IBM. Edge computing merupakan lokasi perantara antara server inti (cloud) atau pusat data tradisional milik perusahaan dengan Internet of Things (IoT).

Dengan dukungan 5G, edge computing yang menggunakan realitas berimbuh atau augmented reality (AR) dan mesin pembelajar alias machine learning bisa menganalisis data massal secara cepat sebelum masuk ke cloud.

Keduanya menyasar segmen korporasi. Teknologi kedua perusahaan dianggap bisa membantu manufaktur, anjungan minyak dan gas (migas) hingga ruang kantor untuk meningkatkan kinerja operasional dan mengotomasikan produksi secara cepat. 

"Keseluruhan gagasan, menghubungkan ke edge dan menjalankan aplikasi pemrosesan cepat, untuk perusahaan sangat masuk akal. Utamanya ketika itu dilakukan real-time atau semi real-time," kata General Manager Samsung Electronics America Taher Behbehani dikutip dari Reuters, Rabu (16/12).

General manager for communications busines IBM Steve Canepa menambahkan, hasil kolaborasi kedua teknologi dapat membantu bisnis mengintegrasikan data dengan platform canggih. "Ini memungkinkan terciptanya nilai baru yang sangat besar di era 5G dan edge," katanya.

Layanan 5G menjadi salah satu penopang bisnis Samsung saat ini. Perusahaan teknologi memperoleh pendapatan 66,96 triliun won. Sedangkan labanya naik 52% secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) dan 59% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 12,35 triliun won pada kuartal ketiga yang berakhir September.

Laba tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi perusahaan keuangan Refinitiv SmartEstimate, 10,5 triliun won.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...