Mantan PM Malaysia Kecewa Google, Amazon, Tesla Lebih Pilih Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
18 Desember 2020, 09:54
Mantan PM Malaysia Kecewa Google, Amazon, Tesla Lebih Pilih Indonesia
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak saat menghadiri pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Google sudah membangun pusat data (data center) komputasi awan (cloud) di Indonesia. Sedangkan Amazon berkomitmen masuk ke Tanah Air. Lalu Tesla tertarik berinvestasi mobil listrik. Ini membuat mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kecewa.

"Tesla akan ke Indonesia. Amazon akan ke Indonesia. Google akan ke Indonesia. Apa yang terjadi?" Kata Najib dalam unggahan di akun Facebook, Senin lalu (14/12).

Padahal, menurutnya Malaysia memiliki Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Internasional (MITI), Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA), InvestKL, dan Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) yang bertugas menarik investasi raksasa teknologi. Ia menilai hasilnya nol.

Ia mengatakan, dirinya memimpin langsung misi perdagangan dan investasi saat menjabat. "Saya bertemu dengan para pemimpin dunia dan kapten industri," katanya. Dia mengklaim, sekitar 80 perusahaan internasional ia undang ke Malaysia selama periode itu.

Najib mengatakan, investasi itu bisa menambah penciptaan lapangan kerja baru dan menghadirkan talenta digital bagi Malaysia. Namun, ia menilai upaya pemerintah menarik investasi minim sejak 2018.

"Apa yang kami lihat yakni ketidakstabilan politik. Apa yang kami alami yaitu kebijakan pemerintah yang lemah yang berdampak besar pada perekonomian dan masyarakat," katanya.

Beberapa raksasa teknologi global memang masuk ke Indonesia. Pada Juni lalu, Google meluncurkan pusat data alias Google Cloud region ke-24 di Jakarta. 

Google menilai, perkembangan unicorn yang pesat menjadi salah satu alasan perusahaan memilih berinvestasi pusat data di Indonesia. “Ini artinya banyak pelanggan. Kami juga hadir untuk membantu percepatan Indonesia 4.0 dengan berinvestasi infrastruktur dan menggandeng mitra lokal," kata Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie dalam konferensi pers virtual, Juni lalu (24/6).

Amazon melalui anak usaha, Amazon Web Service (AWS) juga berencana membangun tiga pusat data di Indonesia sekitar akhir 2021 atau awal 2022.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...