Startup Asia Tenggara Kaji Peluang IPO Lewat Perusahaan ‘Cek Kosong’

Desy Setyowati
22 Desember 2020, 13:00
IPO Lewat Perusahaan ‘Cek Kosong’ Ramai Dikaji Startup Asia Tenggara
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/ama/cf
Ilustrasi, layar yang menampilkan harga saham di atas lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) terlihat setelah penutupan perdagangan di New York, Amerika Serikat, Kamis (12/3/2020).

Unicorn Indonesia Tokopedia dan Traveloka tengah mengkaji penawaran saham perdana atau IPO lewat perusahaan cek kosong alias SPAC. Skema ini mulai dikaji oleh banyak startup di Asia Tenggara.

Sumber yang merupakan bankir, pengacara, dan investor menyampaikan bahwa sebagian besar unicorn siap IPO di Asia mengkaji SPAC. “Saat ini, tidak ada satu percakapan pun di Asia yang tak membahas SPAC,” kata kepala perbankan investasi Asia Tenggara di Nomura, Sarab Bhutani dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (22/12).

Advertisement

Salah satu perusahaan SPAC yang mengincar pasar Asia Tenggara yakni Bridgetown Holdings Ltd milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel. Perusahaan ini melantai di bursa saham AS pada Oktober lalu dan menghasilkan US$ 550 juta.

“Asia Tenggara merupakan pasar incaran mengingat jumlah berbasis teknologi tumbuh tinggi,” kata Sarab.

(BACA JUGA: Mengenal SPAC, 'Kendaraan' Tokopedia untuk Tembus Bursa Saham AS)

SPAC disebut perusahaan cek kosong karena tidak memiliki operasi apa pun. Perusahaan jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.

Selanjutnya, dana itu dipakai untuk membiayai peluang merger atau akuisisi dalam jangka waktu yang ditetapkan. Tapi, target perusahaan yang dimerger atau diakuisisi biasanya belum diidentifikasi.

Perusahaan SPAC ini menjadi tren di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Di Negeri Paman Sam nilainya total lebih dari US$ 70 miliar dan menjadi salah satu tren investasi Wall Street terpanas tahun ini.

SoftBank pun mengajukan izin untuk mendirikan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC pada Senin (21/12). Investor Grab dan Tokopedia ini berencana mengumpulkan US$ 525 juta untuk investasi di perusahaan teknologi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement