Huawei Luncurkan Harmony OS untuk Ponsel, Mampu Saingi Android?

Desy Setyowati
28 Desember 2020, 18:05
Huawei Luncurkan Harmony OS untuk Ponsel, Bakal Saingi Android?
123rf/ moovstock
Ilustrasi Huawei
  • Huawei meluncurkan Harmony OS versi beta untuk menyaingi Android pada bulan ini
  • Huawei dinilai sulit mengalahkan Android yang disematkan pada 2,5 miliar perangkat
  • Harmony OS dinilai sebagai alat Huawei untuk mempertahankan pasar smartphone, yang terancam direbut Samsung dan Xiaomi

Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei meluncurkan Harmony OS 2.0 versi beta pada dua pekan lalu (16/12). Beberapa analis menilai, sistem operasi ini akan sulit mengalahkan Android milik Google. Namun, ini dapat membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar ponsel pintar (smartphone).

Huawei mempercepat pengembangan Harmony OS, karena Amerika Serikat (AS) memasukkannya ke dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan sejak awal 2019. Sanksi ini membuat perusahaan AS, termasuk Google, tidak dapat bekerja sama dengan Huawei tanpa izin.

Advertisement

Google beberapa kali mengajukan lisensi untuk dapat bermitra dengan Huawei. Namun, izin ini kedaluwarsa per 13 Agustus lalu.

Akibatnya, ponsel dan tablet Huawei yang diluncurkan setelah pertengahan Mei 2019 tidak didukung oleh Android dan Google Mobile Services (GMS) seperti Gmail atau YouTube.

Meski begitu, Huawei sudah mengembangkan OS yang juga dikenal HongMeng itu di Tiongkok sejak 2012. OS ini berbasis mikrokernel, sehingga bisa digunakan di banyak perangkat seperti ponsel pintar, tablet, pengeras suara, televisi, mobil, dan lainnya.

Huawei telah memperkenalkan Harmony OS di Internet of Things (IoT), termasuk televisi pintar. Kini, raksasa teknologi Tiongkok itu menguji coba OS buatannya pada smartphone yakni P40, Mate 30, dan MatePad Pro.

huawei p40
huawei p40 (Instagram/@huaweimobileid)

Salah satu pengembang yang menguji coba Harmony OS menilai, mesin virtualnya mirip dengan versi terbaru Android. “Partisi sistem juga dinilai serupa dengan OS milik Google,” demikian kata sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari GSM Arena, Minggu (27/12).

Mesin virtual adalah program perangkat lunak (software) yang menunjukkan perilaku komputer. Selain itu, dapat melakukan tugas seperti menjalankan aplikasi dan program seperti komputer yang terpisah. Sedangkan partisi adalah pembagian ruang kosong pada media penyimpanan.

President Consumer Business Software Huawei Wang Chenglu mengatakan, Android Open Source Project atau AOSP berfungsi sebagai batu loncatan bagi HarmonyOS. Versi beta mungkin berbasis Android, tetapi kerangka kerjanya akan diubah ke depan.

Ia juga menyatakan, Harmony OS akan menjadi pesaing Android ke depan. "Dalam lima tahun terakhir, tim perangkat lunak kami pada dasarnya telah menggantikan sebagian besar bagian inti sistem Android,” kata dia. “Kami mengubah segala sesuatu yang dapat diubah.”

Huawei membuat Harmony OS bersifat open source, sehingga bisa digunakan oleh produsen perangkat keras (hardware) maupun pengembang aplikasi lain. “Ini tonggak sejarah ketika kami mendukung perangkat Huawei dengan Harmony OS 2.0. Pada saat yang sama, ini mungkin tersedia untuk perangkat vendor lain," Wang.

Harmony OS bersifat open source
Harmony OS bersifat open source (Huawei Central)

Analis senior di IDC Kiranjeet Kaur menilai, langkah itu bertujuan memperluas penggunaan Harmony OS. "Tetapi saya agak ragu tentang seberapa banyak yang akan benar-benar mengadopsi itu, mengingat Huawei sebenarnya merupakan pesaing," kata dia, dikutip dari CNET, September lalu (11/9).

Meski begitu, menurutnya tak menutup kemungkinan vendor lain menggunakan Harmony OS sebagai cadangan jika mendapat sanksi dari AS atau negara lain. Selain itu, “jika semakin populer, terutama di Tiongkok,” ujar Kaur.

Hal senada disampaikan oleh wakil presiden IDC Bryan Ma. “Saya pikir mereka akan menjajaki opsi ini, tetapi tidak berkomitmen sampai ada kejelasan tentang bagaimana kebijakan AS mungkin berubah pada tahun depan,” kata dia dikutip dari CNBC Internasional, September lalu (10/9).

Ia menilai, Harmony OS berpotensi sukses di Negeri Panda. Ini karena Beijing mulai memperketat aturan terhadap raksasa teknologi AS, seperti Google, karena perang dagang.

Namun, “tidak mudah bagi Huawei untuk membangun perpustakaan aplikasi utama di luar Tiongkok. Ini karena banyak dari aplikasi bergantung pada Google untuk hal-hal seperti manajemen hak digital, lokasi, pembayaran, dan layanan pemberitahuan,” kata dia.

Sedangkan analis di Counterpoint Research Tarun Pathak menilai, tantangan utama Huawei yakni menunjukkan bahwa AppGallery dan Huawei Mobile Services (HMS) dapat mengintegrasikan aplikasi lokal dari berbagai negara dan wilayah. “Ketiadaan layanan Google berdampak serius pada daya tarik perangkat ini,” kata dia dikutip dari Reuters, September lalu (9/9).

Direktur riset Counterpoint Research Neil Shah pun mengatakan, Huawei akan kesulitan memasarkan Harmony OS di luar Tiongkok karena sanksi AS. “Pengembang seperti Netflix, Facebook, Google, dan lainnya dilarang berkolaborasi dengan Huawei," katanya. “Ini akan sulit.”

Huawei mengatakan, ada 60 ribu aplikasi yang menggunakan layanan inti HMS per Mei. Jumlahnya diprediksi menjadi 96 ribu pada akhir tahun. Sedangkan jumlah pengembang diramal naik dari 1,4 juta menjadi 1,8 juta.

Namun, “kami berharap layanan Google dapat tersedia melalui AppGallery, sebagaimana di App Store milik Apple,” ujar Deputy Chairman and Rotating Chairman Huawei Eric Xu.

Ia menyadari bahwa keinginan itu sulit terwujud karena faktor hukum. Selain itu, “saya merasa sangat tidak mungkin Google mempublikasikan aplikasinya sendiri ke AppGallery, karena mereka memiliki kaitan yang sama dengan layanan seperti pihak ketiga,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement