Gojek, OVO, Faspay Perkuat Pembayaran Online to Offline Jelang 2021
Bertransaksi menggunakan layanan teknologi finansial (fintech) pembayaran meningkat selama pandemi corona. Meski begitu, Gojek, OVO, dan Faspay memperkuat layanan pembayaran online to offline (O2O) menjelang pergantian tahun.
Fintech payment gateway Faspay meluncurkan tiga produk baru yakni Dana Usaha, API Faspay Billing, dan fasilitas tarik tunai di Alfa Group. Ini melengkapi layanan perusahaan yang terdiri dari sistem penerimaan dana, pengiriman uang secara massal hingga modal usaha.
CEO Faspay Eddy Tju mengatakan, peluncuran layanan tarik tunai di Alfa Group dan API Faspay Billing karena permintaan meningkat. “Selama tahun ini, teknologi menjadi hal fundamental bagi masyarakat dan ada pergeseran perilaku belanja menuju ke online,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (30/12).
Faspay pun mengembangkan API Faspay Billing untuk menyasar sektor retail. Ini memungkinkan sistem pelaku usaha dikustomisasi. “Pembayaran dari pelanggan juga online dan terverifikasi otomatis tanpa perlu mengunggah bukti bayar secara manual,” katanya.
Selain Faspay, OVO memperkuat layanan O2O dengan menggaet Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank berpelat merah ini meneken nota kesepahaman kerja sama pembuatan OVO co-brand credit card dengan fintech bernuansa ungu itu.
“Kami berharap layanan ini dapat membuka akses terhadap alternatif pembayaran dan pinjaman bagi pengguna,” kata Chief Commercial Officer OVO Rajiv Chandna dikutip dari siaran pers, akhir pekan lalu (27/12). “Kolaborasi ini diharapkan semakin membuka akses masyarakat terhadap layanan keuangan.”
Gojek juga memperkuat layanan pembayaran O2O dengan membuat perangkat untuk transaksi bernama GoBiz Plus. Mesin ini mirip electronic data capture atau EDC, namun dapat menerima pembayaran berbasis kode Quick Response atau QR Code maupun kartu.
Untuk membuat peranti itu, Gojek bekerja sama dengan Bank Central Asia (BCA). “Kerja sama dengan BCA membuat GoBiz Plus berbeda dan memiliki kemampuan yang belum dimiliki perangkat lain di Indonesia, yaitu platform terbuka (open platform),” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dikutip dari siaran pers, tiga pekan lalu (15/12).
Ia mengatakan, langkah itu sejalan dengan kebutuhan konsumen dan semakin mendukung transaksi non-tunai. Selain itu, GoBiz Plus melengkapi strategi perusahaan untuk menggaet lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Gojek memiliki peranan untuk mendukung pelaku usaha agar terus memperoleh akses go-digital, terutama saat pandemi virus corona,” kata Andre.