Bidik Kinerja Tahun Ini Tumbuh 50%, Bukalapak Makin Siap IPO

Fahmi Ahmad Burhan
6 Januari 2021, 18:04
Bisnis Ditarget Tumbuh 50% Tahun Ini, Bukalapak Makin Siap IPO
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan menunjukkan fitur pembelian tiket Kereta Api (KA) Bandara pada aplikasi Bukalapak dengan menggunakan gawai saat perjalanan dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Bukalapak menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 50% pada 2021. Unicorn e-commerce ini pun semakin memantapkan niatnya untuk menawarkan saham perdana alias IPO.

Namun, CEO Bukalapak Rachmat Kaimudin tidak memerinci target waktu perusahaan IPO. Ia mengatakan, unicorn tengah menyiapkan struktur bisnis yang lebih matang.

Advertisement

"Bukalapak menyiapkan infrastrukturnya. Kami sudah dapat investor kelas dunia. Kami perlu memperkuat corporate governance. Opsi IPO selalu dibuka," ujar Rachmat saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Berkembang Bersama Bukalapak’, Rabu (6/1).

Pada tahun lalu, Bukalapak mencatatkan nilai transaksi bisnis marketplace tumbuh lebih dari 130% secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan transaksi layanan online to offline (O2O) Mitra Bukalapak atau warung naik hingga 100%, dengan jumlah mitra yang meningkat 30%.

Bukalapak juga mencatatkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA tumbuh 80% selama 2018 hingga 2020. Rachmat menargetkan, bisnis keseluruhan tumbuh lebih besar pada tahun ini.

"Proyeksi kenaikan, kami mengikuti tren ekonomi. Pertumbuhan 40-50% bisnis secara keseluruhan semoga bisa tercapai," kata Rachmat.

Untuk mencapai target tersebut, startup jumbo itu berfokus pada tiga pilar bisnis yakni marketplace, O2O, dan produk virtual. Bukalapak tak akan gencar ‘bakar uang’.

E-commerce bernuansa merah itu memilih untuk menyasar konsumen di kota-kota level atau tier dua untuk meraup profit. Kota tingkat dua yang diincar seperti Yogyakarta, Manado, Solo, Palembang, dan Pekanbaru. Ini karena dua pertiga transaksi Bukalapak terjadi di luar lima kota besar di Indonesia.

Bukalapak juga masih akan berfokus pada segmen warung dalam jangka panjang. Segmen ini dinilai potensial, karena berkontribusi 65-70% terhadap transaksi retail nasional berdasarkan riset CLSA.

CEO Buka Mitra Indonesia Howard Gani mengatakan, lini bisnis O2O Mitra Bukalapak menyasar segmen warung. "Melihat peluang retail offline, kami memiliki kesempatan berinovasi dengan menjadi jembatan O2O," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement