WhatsApp: Aturan Baru Data Tak Pengaruhi Privasi Pesan Pengguna
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanggil WhatsApp dan Facebook perihal kebijakan baru penggunaan data pengguna pada Senin lalu (11/1). Terkait hal itu, WhatsApp menegaskan bahwa aturan anyar ini tidak memengaruhi privasi pesan pengguna.
“Seluruh chat pengguna masih dilindungi enkripsi end-to-end. Ini artinya siapapun, termasuk WhatsApp dan Facebook, tidak dapat membaca isi pesan pengguna,” kata perusahaan dalam keterangan resminya, Selasa (12/1).
Dikutip dari laman resminya, WhatsApp menegaskan bahwa perusahaan tidak akan pernah melemahkan keamanan enkripsi end-to-end. “Kami dengan jelas melabeli setiap obrolan sehingga Anda mengetahui komitmen kami,” kata perusahaan.
Anak usaha Facebook itu juga menyampaikan, perusahaan tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau panggilan setiap orang. Ini meskipun operator perusahaan telekomunikasi biasanya menyimpan informasi seperti itu.
“Kami yakin bahwa menyimpan catatan tersebut untuk dua miliar pengguna akan menjadi risiko privasi dan keamanan. Oleh karena itu, kami tidak melakukannya,” ujar WhatsApp.
Selain itu, WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang pengguna bagikan di platform. Perusahaan juga menegaskan tak membagikan kontak konsumen kepada Facebook. “Saat Anda memberi izin, kami hanya mengakses nomor telepon dari kontak untuk membuat pengiriman pesan menjadi cepat dan andal. Tidak kami bagikan,” katanya.
Grup tetap bersifat pribadi. WhatsApp mengatakan, tidak membagikan data ini dengan Facebook untuk tujuan iklan. “Sekali lagi, obrolan pribadi ini dienkripsi end-to-end sehingga kami tidak dapat melihat kontennya,” kata perusahaan.
Terkait pesan yang hilang, pengguna bisa mengatur di aplikasi. Selain itu, konsumen bisa mengunduh data.
WhatsApp menjelaskan, perusahaan bekerja sama dengan Facebook terkait layanan hosting. Ini pun membedakan perpesanan bisnis dengan pribadi.
Beberapa bisnis besar perlu menggunakan layanan hosting untuk mengelola komunikasi. “Itulah sebabnya, kami memberi bisnis opsi untuk menggunakan layanan hosting aman dari Facebook untuk mengelola obrolan WhatsApp dengan pelanggan, menjawab pertanyaan, dan mengirimkan informasi berguna seperti tanda terima pembelian,” kata WhatsApp.
“Untuk memastikan Anda mendapat informasi, kami memberi label dengan jelas pada percakapan bisnis yang menggunakan layanan hosting dari Facebook,” ujar perusahaan.
WhatsApp juga bekerja sama dengan Facebook terkait fitur perdagangan atau e-commerce. Jika pengguna memilih untuk berinteraksi dengan Toko, aktivitas belanja digunakan oleh perusahaan untuk personalisasi pengalaman pengguna dan iklan yang dilihat di Facebook dan Instagram.
Fitur seperti itu opsional. “Saat Anda menggunakannya, kami akan memberi tahu di aplikasi bagaimana data Anda dibagikan dengan Facebook,” kata WhatsApp.
Selain itu, jika pengguna berbicara dengan akun bisnis yang memilih metode penyimpanan di luar WhatsApp, maka perusahaan akan menampilkan notifikasi. Pengguna kemudian berhak dan bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan akun tersebut atau tidak.
“Percakapan dengan akun bisnis yang menggunakan aplikasi gratis WhatsApp Business, WhatsApp Business API, dan layanan hosting WhatsApp, maka masih terlindungi enkripsi end-to-end seperti biasa,” kata perusahaan.