Arah Bisnis Gojek, Grab dan Tokopedia Menghadang Ekspansi Shopee

Desy Setyowati
15 Januari 2021, 15:55
Arah Bisnis Tiga Raksasa Teknologi Asia Tenggara: Shopee, Gojek, Grab
Aleksandr Khakimullin/123rf
Ilustrasi
  • SoftBank dikabarkan mendorong Gojek dan Grab ataupun Gojek dengan Tokopedia merger untuk mengalahkan induk Shopee
  • Induk Shopee, Sea Group merambah bisnis bank digital dan pesan-antar makanan di Indonesia
  • Jika Gojek dan Tokopedia merger, lalu Alibaba berinvestasi di Grab, maka persaingan semakin ketat

SoftBank dikabarkan mendorong Grab merger dengan Gojek. Namun belakangan, investor asal Jepang ini mendukung Tokopedia mengkaji konsolidasi dengan Gojek. Ini dilakukan untuk mengalahkan induk Shopee, Sea Group.

Sea Group memang terus mengembangkan bisnis baik di sektor e-commerce lewat Shopee, gim online melalui Garena, dan layanan keuangan SeaMoney. Bahkan, emiten yang melantai di bursa saham New York ini dikabarkan menanti restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi pengendali Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE).

Advertisement

Kabar itu menguat setelah muncul pengumuman perekrutan karyawan di laman “Karier” Shopee beberapa waktu lalu. Mereka tengah mencari tenaga kerja untuk ditempatkan di SeaMoney – Bank BKE, yang merupakan bagian dari Sea Group.

Namun, OJK belum dapat berkomentar mengenai kabar tersebut. “Saya cek dulu,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat kepada Katadata.co.id, Kamis (14/1).

Rumor tersebut muncul di saat induk Shopee itu memperoleh lisensi bank digital di Singapura pada bulan lalu (4/12/2020). Grab mendapatkan izin serupa, sementara Gojek merambah bisnis ini lewat Bank Jago.

Selain bank digital, induk Shopee itu merambah bisnis pesan-antar makanan yang lebih dulu digarap oleh Gojek dan Grab di regional. Sea Group mengakuisisi Foody Corporation untuk menyediakan layanan pesan-antar makanan dengan nama Now di Vietnam pada Oktober 2020 lalu.

Di Indonesia, Shopee membuka perekrutan pengemudi ShopeeFood pada akhir tahun lalu. “Mau makanan favorit tanpa keluar rumah? Semua ada di Shopee Food,” demikian dikutip dari channel YouTube @ShopeeIndonesia, akhir pekan lalu (10/1).

Sea Group, Gojek, Grab Rambah Bank Digital

Bank digital menjadi sektor yang mulai diincar oleh ketiga startup jumbo tersebut. Sea Group dan konsorsium Grab -Singapore Telecommunications Limited (Singtel) memperoleh lisensi bank digital penuh alias DFB di Singapura.

Otoritas keuangan Singapura (MAS) memperkirakan, bank berbasis online baru beroperasi pada awal 2022.

Sedangkan para analis menilai, kehadiran para pemegang lisensi itu akan berdampak kecil terhadap tiga bank lokal besar di Singapura yakni DBS Group Holdings, Oversea-Chinese Banking Corp dan United Overseas Bank. Akan tetapi, mereka dapat menggunakan kesempatan itu untuk memperluas layanan ke pasar Asia Tenggara lainnya.

Kini, kabar induk Shopee merambah bank digital di Tanah Air berhembus kencang. Sedangkan Grab berinvestasi di startup teknologi finansial (fintech) pembayaran Indonesia, OVO dan LinkAja.

Decacorn lokal, Gojek juga masuk ke sektor ini dengan meningkatkan kepemilikan saham di Bank Jago menjadi 22%. “Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna,” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dikutip dari siaran pers, bulan lalu (18/12/2020).

Shopee, Gojek, Grab di Bisnis Fintech

Sebelum bank digital, ketiga perusahaan merambah bisnis keuangan lewat fintech. Di Indonesia, Gojek memiliki GoPay dan Sea Group lewat ShopeePay. Sedangkan Grab berinvestasi di OVO dan LinkAja.

Berdasarkan riset Snapcart dan MarkPlus, jumlah transaksi ShopeePay lebih banyak dibandingkan OVO dan GoPay selama Juni Agustus 2020. Hasil survei Snapcart dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Hasil survei Snapcart selama September-Desember 2020 dan Ipsos pada Oktober 2020 pun menunjukkan, ShopeePay memimpin layanan pembayaran digital di Nusantara di masa pandemi corona.

Sedangkan data DailySocial, GoPay menempati peringkat teratas pada tahun lalu. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:

Padahal, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia yakni 20% pada 2019. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

20152019
PerusahaanPangsa pasar %PerusahaanPangsa pasar %
Bank Mandiri20OVO20
BCA19Bank Mandiri19
XL Axiata19GoPay19
BRI10DANA10
Telkomsel10BCA10
Bank Mega1,1BRI6,3
BNI1LinkAja5,8
Bank DKI0,8ShopeePay3,7
Indosat0,4BNI1,3
CIMB Niaga0,1Doku1,2

Sumber: BI

Meski begitu, Grab memperkuat layanan keuangannya di Indonesia dengan berinvestasi di LinkAja pada November 2020. Lalu data CB Insights menunjukkan bahwa Grab dan Tokopedia merupakan investor OVO.

Anak usaha Grab di bidang keuangan, Grab Financial Group pun memperoleh pendanaan seri A US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pada awal tahun ini (14/1). Investasi ini dipimpin oleh Hanwha Asset Management Korea Selatan, serta melibatkan investor lain seperti K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, dan Flourish Ventures.

Rumor Merger Gojek, Grab, Tokopedia versus Shopee

Selain sektor keuangan, Gojek dan Grab mulai memperkuat bisnis e-commerce. Apalagi, masyarakat beralih ke belanja online di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan riset Facebook dan Bain and Company, konsumen digital di Indonesia diperkirakan meningkat dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.

Sedangkan jumlah konsumen digital di Asia Tenggara tertera pada Databoks di bawah ini:

Di Indonesia, Shopee memimpin dari sisi jumlah kunjungan. Angkanya tertera pada Databoks berikut:

Berdasarkan laporan keuangan Sea Group per Kuartal III 2020, pendapatan meningkat 99% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 1,21 miliar atau Rp 17 triliun. Namun, rugi bersih melonjak dua kali lipat menjadi US$ 425 juta atau Rp 5,9 triliun.

Laba kotornya naik 100,6% yoy menjadi US$ 407,6 juta. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan US$ 120,4 juta, membaik dibandingkan periode sama di 2019 yang negatif US$ 30,8 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement