Lelang Spektrum 2,3 GHz Batal, Opsi Frekuensi untuk 5G Makin Sempit

Fahmi Ahmad Burhan
25 Januari 2021, 19:48
Lelang Spektrum 2,3 GHz Batal, Opsi Frekuensi Buat 5G Makin Sempit
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, Tiongkok, Jumat (22/11/2019).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membatalkan proses seleksi atau lelang penggunaan pita frekuensi 2,3 GHz. Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, pembatalan ini tidak mengganggu rencana penerapan 5G pada tahun ini, tetapi pilihan spektrumnya semakin sempit.

Pembatalan lelang tidak memengaruhi rencana penyelenggaraan 5G di Indonesia, karena pada dasarnya 2,3 GHz belum siap untuk digunakan. Selain itu, ekosistem 5G belum matang. 

Advertisement

"Itu tidak memengaruhi penyelenggaraan 5G karena 2,3 GHz bukan frekuensi yang cocok untuk saat ini. Penerapan 5G sekarang masih persiapan," kata Heru kepada Katadata.co.id, Senin (25/1).

Namun, pembatalan lelang tersebut akan mengurangi pilihan frekuensi untuk 5G di Indonesia. Ini karena spektrum 2,3 GHz merupakan salah satu kandidat lapisan menengah untuk penerapan 5G.

Rincian kandidat spektrum frekuensi untuk 5G dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

LapisanSpektrum frekuensi
Rendah700/800/900 MHz
Tengah1,8 / 2,1 / 2,3 / 2,6 / 3,3 / 3,5 GHz
Atas26/28 GHz

Sumber: Kominfo

Calon kuat dari ketiga lapisan tersebut yakni 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz. Band 700 MHz masih digunakan untuk televisi analog. Lalu 2,6 GHz digunakan untuk BSS atau radio, sementara 3,5 GHz untuk FSS atau satelit tetap.

Heru juga menilai, Kominfo tidak secara gamblang menjelaskan alasan pembatalan lelang. Penjelasan hanya terkait kehati-hatian. “Peserta lelang bisa menggugat secara hukum,” kata dia. "Mereka dirugikan karena telah menyiapkan dokumen dan jaminan yang nilainya tidak kecil.”

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement