Nomor Ponsel Pengguna WhatsApp & Facebook Beredar di Google - Telegram

Fahmi Ahmad Burhan
26 Januari 2021, 15:07
Nomor Ponsel Pengguna WhatsApp & Facebook Beredar di Google - Telegram
Katadata
Ilustrasi media sosial

Peneliti keamanan siber global kembali menemukan beberapa nomor ponsel pengguna WhatsApp yang diindeks di mesin pencarian, Google Search. Selain itu, ratusan juta nomor ponsel pengguna Facebook dikabarkan dijual di bot aplikasi pesan, Telegram.

Beredarnya ratusan juta nomor ponsel pengguna Facebook itu pertama kali dilaporkan oleh Motherboard. Peneliti keamanan siber yang menemukan kerentanan ini, Alon Gal mengatakan bahwa orang yang menjalankan bot tersebut mengklaim telah memiliki informasi 533 juta pengguna.

Advertisement

Informasi tersebut dijual di bot Telegram mulai dari US$ 20 hingga US$ 5 ribu. "Ini membahayakan privasi kami, karena bisa digunakan untuk penipuan oleh orang jahat," kata Gal dikutip dari The Verge, Selasa (26/1).

Menanggapi kabar tersebut, Facebook mengatakan bahwa data tersebut berasal dari celah pada sistem, yang sebenarnya sudah diperbaiki pada 2019. Informasi itu pun sudah dihapus demi keamanan.

Selain Facebook, data pengguna WhatsApp beredar di indeks Google Search. Peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia mengatakan, perusahaan sebenarnya menyertakan file teks "Robots.txt". Ini seharusnya menghentikan Google untuk mengindeks situs web.

"Apakah ini kesalahan WhatsApp karena tidak memastikan hal ini terjadi? Atau Google yang salah karena mengabaikan aturan ini?" kata Rajshekhar melalui akun Twitter pribadi @rajaharia, pekan lalu (15/1).

Tahun lalu, jurnalis Deutsche Welle Jordan Wildon juga menemukan puluhan ribu tautan grup WhatsApp yang beredar di Google. Wildon awalnya memilih 1.000 tautan secara acak.

Setelah ditelepon, sebanyak 427 di antaranya aktif. Wildon juga dapat mengetahui judul, deskripsi, gambar hingga nomor telepon anggota di grup, meski tak menjadi bagian dari kelompok itu.

"Saya memeriksa ribuan grup WhatsApp secara online untuk mencari celah keamanan. Yang saya temukan yakni detail tentang kehidupan publik dan pribadi semua orang," kata Wildon melalui akun Twitter @JordanWildon, awal tahun lalu (27/2/2020).

Salah satu grup yang bisa diakses di Google Search berjudul ‘Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Keuangan’ Indonesia. Tautan tersebut bahkan memuat nomor telepon 14 anggota. 

Ia khawatir, tautan grup WhatsApp yang beredar itu membahayakan pengguna yang data pribadinya ikut tersebar. Apalagi 427 grup yang aktif itu mendeskripsikan kelompok siswa, peserta pelatihan medis, kampanye politik, bisnis, pornografi, dan pekerja seks.

Saat itu, WhatsApp menjelaskan alasan menunjukkan nomor pengguna secara lengkap di grup. “Ini untuk keselamatan pengguna, dengan cara itu mereka tahu siapa yang akan menerima pesan mereka," kata WhatsApp, dikutip dari Deutsche Welle.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement