Samsung Kebanjiran Order Cip Imbas Sanksi Trump ke Perusahaan Tiongkok

Desy Setyowati
28 Januari 2021, 11:58
Samsung Kebanjiran Order Cip Imbas Sanksi Trump ke Perusahaan Tiongkok
KATADATA/
Ilustrasi Samsung

Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics kebanjiran permintaan cip (chipset) sejak akhir tahun lalu. Ini karena sanksi dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke perusahaan Tiongkok menyebabkan semikonduktor itu langka.

Samsung mengatakan, tingginya permintaan cip membuat laba operasional solid meski won menguat 7% terhadap dolar AS pada kuartal akhir 2020. Penguatan mata uang Korea Selatan ini mengikis nilai penjualan Samsung ke luar negeri.

Advertisement

Harga saham Samsung pun turun 1,5% pada awal perdagangan Kamis (28/1) imbas penguatan won terhadap dolar AS. Meski begitu, harga sahamnya naik sekitar 60% sejak September karena investor berharap pada tingginya permintaan cip.

Hal itu terjadi karena adanya kelangkaan cip setelah Trump membatasi pasokan bahan baku ke raksasa semikonduktor asal Negeri Panda, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC). Produksi cip SMIC pun terbatas.

"Pada 2021, kami memperkirakan adanya pemulihan permintaan (cip) global secara keseluruhan. Tetapi, ketidakpastian tetap ada atas kemungkinan gelombang Covid-19 yang berulang," kata Samsung dikutip dari Reuters, Kamis (28/1).

Perusahaan Korea Selatan itu pun memprediksi laba secara keseluruhan melemah pada kuartal pertama 2021, karena penguatan won dan biaya produksi cip yang tinggi. Selain itu, karena permintaan ponsel pintar (smartphone) yang belum pulih sepenuhnya.

Pada kuartal keempat tahun lalu, laba operasional Samsung naik menjadi 9,05 triliun won (US$ 8,17 miliar). Sedangkan pendapatan dari produksi cip memori dan smartphone meningkat 3% yoy menjadi 61,6 triliun won. Laba bersih pun melonjak 26% menjadi 6,6 triliun won.

Analis memprediksi harga cip DRAM naik pada kuartal pertama, sehingga membantu kinerja bisnis Samsung. “Ini karena pelanggan (penyedia) server kehabisan stok dan mulai membeli lagi,” kata analis di Cape Investment & Securities Park Sung-soon.

Permintaan cip yang tinggi tersebut bukan hanya dari vendor ponsel, tetapi juga produsen mobil listrik. Mereka beralih ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), setelah Trump memasukkan  SMIC ke daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan dan keamanan.

Namun kini, TSMC kewalahan memenuhi permintaan cip. Dewan Kebijakan Otomotif AS pun meminta Trump untuk mencari solusi atas kelangkaan cip tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement