Pandemi Masih Berlanjut, Startup Pendidikan Sasar Pengguna di Desa

Desy Setyowati
4 Februari 2021, 15:15
Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Startup Pendidikan Sasar Pengguna di Desa
Katadata
Ilustrasi
  • Startup pendidikan Ruangguru menyasar konsumen di daerah terpencil tahun ini
  • Diminati investor, dua startup pendidikan Indonesia raih pendanaan awal tahun ini
  • Vaksin virus corona mulai didistribusikan, modal ventura menyoroti peran startup pendidikan ke depan

Startup pendidikan seperti Ruangguru mulai menyasar pengguna di daerah terpencil, terluar, dan terdepan (3T). Langkah itu dilakukan ketika modal ventura menyoroti peran perusahaan rintisan di sektor ini, jika vaksinasi Covid-19 berjalan lancar dan pandemi corona usai.

Selama pandemi virus corona, jumlah pengguna platform pendidikan melonjak. Ruangguru misalnya, mencatatkan peningkatan jumlah konsumen 50% menjadi 22 juta pada tahun lalu.

"Lebih dari 22 juta pelajar dan guru merasakan dampak positif Ruangguru," kata Direktur Utama Ruangguru Belva Devara saat konferensi pers virtual ‘Laporan Dampak Ruangguru pada 2020’, Rabu (3/2).

Hal itu karena ada 68,73 juta pelajar yang belajar dari rumah per April 2020 lalu. Secara rinci dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Pada tahun ini, Ruangguru mulai menyasar konsumen di daerah terpencil. "Pelajar dan guru di wilayah 3T kesulitan mengakses layanan pembelajaran online. Ini karena tidak ada sinyal," ujar Belva.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), 12.548 desa belum terakses jaringan internet generasi keempat alias 4G. Sebanyak 9.113 di antaranya di wilayah 3T.

Kominfo menargetkan seluruh desa di 3T terakses 4G pada 2022. Meski begitu, Ruangguru memilih untuk merambah konsumen di wilayah itu tahun ini.

Caranya, dengan memasukkan seluruh materi pembelajaran ke dalam USB, sehingga bisa diakses meski tanpa atau dengan sinyal internet yang minim. "Kontennya akan terhubung meski tidak pakai internet. Materi tetap bisa diakses," ujarnya.

Ruangguru juga mengoptimalkan kapasitas bandwidth agar platform bisa diakses meski sinyal internet lemah. "Pengguna di wilayah 3T bisa unduh terlebih dahulu video dengan kapasitas yang ringan. Kemudian video dapat disaksikan secara offline," ujar Belva.

Ketimpangan fasilitas yang mendukung belajar dari rumah pada 2020
Ketimpangan fasilitas yang mendukung belajar dari rumah pada 2020 (Kemendikbud)

Perusahaan berencana menggandeng lebih banyak pemerintah daerah (pemda) di daerah 3T. “Banyak yang sudah kami pelajari. Pelatihan guru harus lebih efektif, beasiswa diperbanyak, dan lainnya," kata dia.

Pesaingnya, Zenius juga gencar menggaet pemda tahun ini. Perusahaan rintisan ini meluncurkan Sistem Manajemen Pembelajaran gratis untuk guru, lewat kemitraan strategis dengan pemda.

Zenius mengatakan, aplikasinya digunakan oleh lebih dari 6.000 guru di Indonesia. Secara keseluruhan, jumlah penggunanya tumbuh lebih dari 10 kali lipat selama Maret hingga Desember 2020.

Sedangkan jumlah guru di Indonesia dan platform yang banyak dipilih, dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Zenius dan Telkomsel juga menggelar Scholarship Test pada tahun lalu. Program ini menyediakan bimbingan kepada lebih dari 15 ribu pelajar SMA dari Banda Aceh hingga Timika.

Pada November 2019, Zenius menyasar pengguna di daerah dengan menyediakan zenius box, laptop, dan proyektor kepada tiga juta guru di pelosok. Zenius box adalah server untuk menyajikan video pembelajaran yang bisa diakses tanpa internet.

Server itu memuat 80 ribu video pembelajaran, sehingga proses belajar-mengajar menjadi lebih interaktif. Untuk menyediakan alat-alat itu, Zenius menggandeng lembaga non-profit We The Teacher.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...