Startup Asuransi RI PasarPolis Disuntik Rp 70,2 Miliar IFC Bank Dunia

Fahmi Ahmad Burhan
4 Februari 2021, 18:23
Startup Asuransi RI PasarPolis Disuntik Rp 70,2 Miliar IFC Bank Dunia
instagram/@pasarpolis
Ilustrasi PasarPolis

Startup asuransi (insurtech) PasarPolis mendapatkan pendanaan US$ 5 juta atau sekitar Rp 70,2 miliar dari institusi keuangan global anggota Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC). Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas layanan kepada kelompok usaha mikro dan paling rentan di Indonesia.

CEO PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, tambahan modal itu bakal dipakai untuk pengembangan infrastruktur yang menghubungkan perusahaan asuransi, platform digital, dan nasabah. Utamanya, masyarakat yang belum terlayani asuransi.

Advertisement

 “Kami ingin menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan, tak terkecuali masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil," kata Cleosent dalam siaran pers, Kamis (4/2).

Selain itu, PasarPolis ingin memperluas jaringan di pasar internasional. Lalu, meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan kemitraan dalam menawarkan produk asuransi bite-sized dan on-demand.

Cleosent mengatakan, PasarPolis telah memberikan produk perlindungan kepada sekitar 30 juta orang, atau 11% dari total populasi di Nusantara. Sebanyak 90% di antaranya merupakan kelompok masyarakat yang belum pernah membeli polis asuransi sebelumnya. 

Sebanyak 40% pemegang polis juga merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pada tahun lalu, PasarPolis mencatatkan permintaan asuransi jasa pengiriman seperti GoSend dan GoBox meningkat 12 kali lipat. Selain itu, produk perlindungan untuk mitra pengemudi Gojek dibeli lebih dari 200 ribu kali.

Peningkatan terjadi karena penggunaan layanan e-commerce melonjak saat pandemi corona. McKinsey memperkirakan, 1,6 miliar paket yang dibeli di e-commerce, dikirim per tahun pada 2022. Proyeksi ini belum memperhitungkan perubahan kebiasaan masyarakat saat pandemi.

Sedangkan riset Facebook dan Bain and Company pun menunjukkan, konsumen digital di Indonesia diperkirakan meningkat dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. Persentasenya melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement