IBM Ungkap Penyebab 20% Bisnis di Indonesia Enggan Adopsi Cloud
Pandemi corona mendorong sebagian perusahaan bertranformasi ke digital, termasuk mengadopsi teknologi. Namun, riset Nutanix Enterprise Cloud Index (ECI) 2020 menunjukkan bahwa 20% bisnis di Indonesia enggan mengadopsi komputasi awan (cloud).
Country Manager Partner Ecosystem IBM Indonesia Novan Adian menilai, hal itu terjadi karena pelaku usaha masih mengkaji efektivitas cloud. “Bagaimana (cloud bisa mengatasi) jika transaksi tinggi?” kata dia saat media briefing virtual, Rabu (10/2).
Selain itu, perusahaan masih mengkaji keamanan cloud. Apalagi, belum ada regulasi perlindungan data di Indonesia.
Di satu sisi, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu menilai bahwa adopsi cloud diperlukan untuk pengelolaan data. Utamanya, saat pandemi corona, ketika masyarakat beralih ke layanan digital.
Apalagi, jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah menjadi hampir 200 juta. Secara rinci dapat dilihat pada Databoks berikut:
“Trafik pengguna internet meningkat. Jadi, tidak ada opsi lagi (selain beralih ke digital),” kata Novan. “Maka, penggunaan cloud meningkat.”
IBM pun mencatat, penggunaan cloud di Tanah Air meningkat 5-10% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun lalu. Industri yang banyak mengadopsi yakni perbankan dan telekomunikasi.