Merger Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Bulan Ini, Valuasi Rp559 Triliun

Fahmi Ahmad Burhan
10 Februari 2021, 15:58
Gojek dan Tokopedia Diramal Merger Bulan Ini, Valuasi Rp 559 Triliun
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Helm Gojek

Gojek dan Tokopedia dikabarkan semakin dekat untuk merger. Bahkan, penggabungan diprediksi terjadi bulan ini. Valuasi penggabungan dua perusahaan jumbo tersebut ditaksir mencapai US$ 35 miliar (Rp 489 triliun) hingga US$ 40 miliar (Rp 559 triliun).

Sumber Bloomberg mengatakan, kedua startup Tanah Air itu tengah menyelesaikan persyaratan untuk merger. "Kesepakatan paling cepat bulan ini," kata sumber, dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/2).

Ia menyampaikan, Gojek dan Tokopedia sedang membahas berbagai skenario kemungkinan merger. Ini akan mengacu pada rencana penawaran saham perdana ke publik alias IPO entitas gabungan di bursa Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. 

Salah satu skenario yang dikaji yakni menggabungkan kedua perusahaan sebelum IPO di bursa Indonesia dan AS. Skenario lainnya, Tokopedia akan IPO terlebih dahulu di bursa Indonesia. Lalu bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di Negeri Paman Sam. 

"Entitas gabungan dari hasil merger ini kemudian ditargetkan menghasilkan valuasi US$ 35 miliar hingga US$ 40 miliar," kata sumber lainnya.

Setelah merger, investor Gojek kabarnya akan memiliki sekitar 60% saham dari entitas gabungan. Sedangkan investor Tokopedia memegang 40%.

Katadata.co.id telah meminta konfirmasi kepada Tokopedia dan Gojek terkait rencana merger yang semakin dekat. Gojek belum memberikan tanggapan.

Sedangkan Tokopedia enggan berkomentar. "Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar," kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada Katadata.co.id, Rabu (10/2).

Sebelumnya, DealStreetAsia melaporkan bahwa struktur entitas gabungan itu memungkinkan Gojek dan Tokopedia mempertahankan merek masing-masing. "Negosiasi terkait cara mengintegrasikan bisnis tengah berlangsung," demikian kata sumber yang mengetahui persoalan itu, dikutip dari DealStreetAsia, bulan lalu (22/1).

Sumber juga mengatakan, kedua startup jumbo itu meninjau opsi terkait bisnis pembayaran OVO. Ini karena Tokopedia dan afiliasinya memiliki 41% saham OVO, sementara Gojek mempunyai GoPay.

Seorang eksekutif yang terlibat dalam diskusi tersebut mengatakan, jika merger kedua startup ‘super’ itu berhasil, maka Tokopedia berpotensi menjual sahamnya di OVO. Eksekutif yang dimaksud bekerja di dewan direksi salah satu perusahaan, tetapi menolak disebutkan namanya.

Kabar Gojek dan Tokopedia merger mencuat ketika decacorn asal Indonesia ini disebut-sebut bakal bergabung dengan Grab. Rumor ini beredar sejak awal 2020.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...