Microsoft: Universitas Berpotensi Diretas saat Tren Belajar Online

Fahmi Ahmad Burhan
25 Februari 2021, 18:11
Microsoft: Universitas Berpotensi Diretas saat Tren Belajar Online
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Ratusan wisudawan dari perguruan tinggi swasta mengikuti prosesi wisuda tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, di Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020).

Pelajar dan mahasiswa belajar secara online guna meminimalkan risiko penularan virus corona. Namun, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft mengingatkan pihak universitas untuk berhati-hati, karena kondisi ini meningkatkan risiko serangan siber.

Semakin tinggi penggunaan layanan digital, maka potensi serangan siber juga meningkat. Sedangkan Director National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana menilai, institusi pendidikan seringkali melupakan aspek keamanan siber.

Advertisement

“Saya sering menemukan kampus yang memanfaatkan teknologi, tetapi kurang aman,” kata Panji dalam acara virtual DevCon 2021, Kamis (25/2).

Padahal, menurutnya perguruan tinggi menjadi salah satu sasaran para pelaku kejahatan siber. “Ini bicara soal data pribadi," ujar Panji.

Modus yang bisa diterapkan oleh pelaku yakni menyebarkan malware atau dengan penipuan (phising). "Mereka bisa memanfaatkan login otentikasi yang tidak dijaga. Dengan begitu, data kampus dapat dibobol," katanya.

Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky memperkirakan bahwa penipuan dengan cara membuat situs berkedok pendidikan, berpotensi meningkat. Tujuan utamanya, mencuri data pribadi atau menyebarkan spam kepada komunitas pendidikan.

Pada pertengahan tahun lalu, Kaspersky mencatat ada 168.550 pengguna sistem manajemen pembelajaran (learning management system/LMS) yang menghadapi ancaman serangan siber. Angkanya meningkat 20,4% dibandingkan dengan 2019.

Microsoft juga mencatat bahwa serangan siber menggunakan malware di Tanah Air merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik pada 2019. Indonesia bahkan menempati urutan kedua terkait kasus ransomware.

Malware dan ransomware merupakan perangkat lunak (software) jahat yang menyusup dan mengambil alih perangkat. Secara global, ransomware marak digunakan selama Oktober 2019 hingga Juli 2020.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement