GIC Suntik Bank Jago, Korporasi Singapura Masif Rambah Bank Digital RI

Desy Setyowati
26 Februari 2021, 13:08
GIC Suntik Bank Jago, Korporasi Singapura Masif Rambah Bank Digital RI
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi bank

Raksasa pengelola dana investasi milik Pemerintah Singapura, GIC Private Limited, menyuntikkan dana US$ 225 juta atau sekitar Rp 3,15 triliun ke PT Bank Jago Tbk. Sebelumnya, startup jumbo asal negeri jiran seperti induk Shopee, Sea Group dan Grab pun tertarik masuk ke bisnis bank digital di Indonesia.

GIC Private Limited akan membeli 9,67% saham Bank Jago melalui penerbitan saham baru atau rights issue yang berlangsung pada Maret nanti. Bank Jago berencana menerbitkan tiga miliar saham baru.

Advertisement

"Semakin banyak pemegang saham, semakin transparan Bank Jago dijalankan dan makin baik tata kelola perusahaan. Ini karena semakin banyak pihak yang mengawasi manajemen," kata Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dikutip dari Straits Times, Jumat (26/2).

Perseroan menargetkan dana segar hingga Rp 7,05 triliun lewat aksi korporasi tersebut. Berdasarkan prospektus penerbitan saham baru, tambahan modal ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis Bank Jago.

Pemegang saham utama Bank Jago saat ini, secara kolektif, memiliki 51% saham. Pasca-rights issue, Jerry dan Patrick mempunyai 29,81% lewat Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI).

Kemudian, Wealth Track Technology Limited (WTT) memegang 11,69%, Grup Gojek 21,40%, dan sisanya dimiliki oleh publik.

Sebelum GIC, induk Shopee yakni Sea Group berinvestasi di Bank Kesejahteraan Ekonomi. Perusahaan asal Singapura ini menjadi pemegang saham pengendali di bank yang dikenal BKE tersebut.

Bank BKE pun resmi berganti nama menjadi Bank Seabank Indonesia atau SeaBank.

Kini, induk usaha Garena itu disebut-sebut mengincar Bank Capital dan Bank Bumi Arta (BNBA). Namun, tim humas Shopee belum memberikan tanggapan terkait isu tersebut.

Decacorn Singapura Grab juga dikabarkan tertarik berinvestasi di Bank Capital. “Tetapi, bukan hanya Grab (yang berminat),” kata Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji  kepada Katadata.co.id, Kamis (25/2).

Sedangkan Grab enggan menanggapi kabar tersebut. “Kami tidak berkomentar mengenai rumor yang beredar di pasar,” ujar juru bicara Grab.

Konsorsium Grab-Singtel dan Sea Group sama-sama memperoleh lisensi bank digital penuh atau digital full bank (DFB) dari otoritas moneter Singapura alias Monetary Authority of Singapore (MAS) pada akhir tahun lalu.

Dikutip dari laman resmi MAS, DFB diizinkan untuk mengambil simpanan dari dan menyediakan layanan perbankan untuk segmen nasabah individu atau retail dan non-retail. Sedangkan bank grosir digital atau digital wholesale bank (DWB) bisa menyasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Halaman:

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement