Kehilangan Rp 386 T, Kekayaan Elon Musk Sempat Turun Jadi Ketiga Dunia
CEO Tesla Elon Musk kehilangan US$ 27 miliar atau sekitar Rp 386 triliun karena harga saham perusahaan anjlok. Peringkat kekayaan Elon pun sempat melorot ke posisi ketiga, di bawah pendiri Amazon Jeff Bezos dan miliarder asal Prancis Bernard Arnault.
Berdasarkan laporan real-time terkait orang terkaya di dunia versi Forbes, kekayaan Elon US$ 150,9 miliar pada Jumat lalu (5/3). Nilainya melorot dibandingkan Januari yang sempat mencapai US$ 197 miliar.
Peringkat kekayaan Elon pun turun dari pertama menjadi ketiga. Posisi teratas orang terkaya di dunia kembali ditempati oleh Jeff Bezos dengan US$ 175,4 miliar.
Posisi kedua diduduki oleh Bernard Arnault, pemilik perusahaan multinasional Prancis LVMH. Kekayaannya US$ 155,6 miliar.
Namun, berdasarkan laporan Bloomberg Billionaire Index per hari ini (8/3), harta Musk bertambah dibandingkan akhir pekan lalu menjadi US$ 157 miliar atau Rp 2.242 triliun. Elon pun menduduki peringkat kedua orang terkaya di dunia.
Bernard di posisi ketiga. Sedangkan kekayaan Jeff Bezos memiliki kekayaan US$ 177 miliar atau Rp 2.528 triliun.
"Elon Musk kehilangan US$ 27 miliar sejak Senin karena harga saham (perusahaan) anjlok," demikian dikutip dari The Economic Times, Sabtu lalu (6/3). Elon memiliki 22% saham di Tesla.
Harga saham Tesla anjlok hampir 8% pada perdagangan Jumat (5/3). Untuk pertama kalinya sejak Desember 2020, harga sahamnya di bawah US$ 600 per lembar. Padahal, harganya sempat menyentuh US$ 883 pada Januari lalu.
The Economic Times melaporkan, itu terjadi karena marak aksi jual saham perusahaan teknologi sejak awal tahun. Harga saham Apple misalnya, turun dari sekitar US$ 129 menjadi US$ 121. Begitu juga Netflix, dari US$ 523 menjadi US$ 516.
Gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa pasar khawatir suku bunga naik. Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengambil kebijakan agresif.
"Hal ini (kekhawatiran) menyebabkan koreksi yang lebih luas pada saham-saham teknologi," kata Powell dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu lalu (6/3). Ia menilai, kecemasan ini dilatarbelakangi asumsi pertumbuhan arus kas yang tinggi ke depan. Padahal, nilainya bisa menurun jika inflasi naik.
Selain anjloknya saham Tesla, kekayaan Elon turun karena harga bitcoin yang menurun. Pada pekan lalu, harga mata uang kripto (cryptocurrency) ini anjlok ke level US$ 46 ribu.
Padahal, harganya sempat menyentuh US$ 58.278 atau Rp 822,3 juta per koin pada Februari lalu (22/2). Pada bulan itu juga, Tesla membeli US$ 1,5 miliar bitcoin untuk fleksibilitas pembayaran.
Sebelumnya, kekayaan Elon menempati urutan pertama daftar orang terkaya dunia, mengalahkan Jeff Bezos. Ini karena terdorong kinerja positif Tesla pada 2020.