Sempat Blokir Berita, Facebook Akhirnya Mau Bayar Media di Australia
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Facebook setuju membayar konten berita kepada News Corp Australia. Padahal, sebelumnya raksasa teknologi ini menolak kewajiban ini dan sempat memblokir konten di platform.
Kesepakatan antara Facebook dan News Corp Australia akan berlangsung selama tiga tahun. Dari persetujuan ini, perusahaan media sosial itu bisa menampilkan berita dari banyak lini bisnis News Corp.
Konten itu akan ditampilkan di halaman Facebook News. "Kesepakatan ini dibangun di atas peraturan yang ada," kata News Corp Australia, dikutip dari CNN Internasional, Selasa (16/3).
Media di bawah naungan News Corp Australia, seperti Sky News Australia juga mencapai kesepakatan terpisah dengan Facebook. Di Negeri Kanguru, News Corp Australia menguasai sekitar 70% sirkulasi surat kabar.
Pada Februari lalu, raksasa media besutan konglomerat Rupert Murdoch itu pun mengumumkan kesepakatan dengan Google. Kemitraan ini memungkinkan publikasi News Corp di AS, Inggris, dan Australia ditampilkan di Google News Showcase.
Facebook mengatakan, kemitraan dengan News Corp Australia merupakan langkah untuk menaati regulasi yang berlaku. Sebelumnya, pemerintah Australia mengesahkan Undang-Undang (UU) yang mewajibkan perusahaan digital seperti Facebook dan Google membayar ke media lokal.
Regulasi itu dibuat untuk memastikan peningkatan persaingan, perlindungan konsumen, dan lanskap media yang berkelanjutan.
Namun, Facebook sempat menentang regulasi itu karena tiga hal. Pertama, menolak diskriminasi outlet berita mengenai pembayaran konten.
Kedua, menolak model arbitrase yang memungkinkan badan independen memilih satu pembayaran di atas lainnya. Ketiga, menentang kewajiban untuk negosiasi komersial dengan perusahaan media Australia.
Facebook pun memblokir konten berita di Australia. Raksasa teknologi ini pun akhirnya bernegosiasi dengan pemerintah, dan akhirnya berkomitmen menginvestasikan US$ 1 miliar untuk media selama tiga tahun.
"Kami telah menginvestasikan US$ 600 juta sejak 2018 untuk mendukung industri berita. Kami berencana menganggarkan setidaknya US$ 1 miliar lebih selama tiga tahun ke depan," kata Wakil Presiden Urusan Global Facebook Nick Clegg dalam unggahan di blog resmi, dikutip dari CNBC Internasional, Februari lalu (24/2).
Sedangkan pemerintah Australia sepakat untuk mengubah beberapa ketentuan pada regulasi yang mengatur tentang kewajiban perusahaan teknologi membayar ke media lokal atas konten berita yang tayang.
Pada Januari, Facebook juga mengumumkan kesepakatan dengan sejumlah penerbit di Inggris seperti The Guardian, Telegraph Media Group, Financial Times, hingga Daily Mail Group. Sama seperti media di bawah naungan News Corp, berita dari media-media ini ditampilkan di laman khusus yakni Facebook News.