Terus Merugi, LG Putuskan Mundur dari Bisnis Ponsel
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG memutuskan akan mundur dari bisnis ponsel pintar (smartphone) setelah merugi. Produsen gadget ini pun kalah saing dengan Samsung di negeri sendiri.
Pada Januari lalu, LG Electronics mempertimbangkan semua opsi terkait bisnis tersebut. Ini dikaji setelah perusahaan merugi hampir enam tahun, dengan total sekitar US$ 4,5 miliar.
“Pembicaraan untuk menjual sebagian bisnis ke Vingroup Vietnam gagal karena perbedaan persyaratan,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (5/4).
Kini, perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel pintar. Selain itu, bakal menjual divisi smartphone yang merugi.
Dikutip dari The Verge, LG merugi US$ 187,2 juta, US$ 215,6 juta, dan US$ 134,5 juta berturut-turut selama tiga kuartal tahun lalu. Ini karena penjualan smartphone yang melorot imbas pandemi corona.
Padahal, LG menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia pada paruh pertama 2013 atau ketika memasarkan sejumlah inovasi ponsel, termasuk kamera sudut ultra lebar. Posisi LG berada di belakang Samsung Electronics dan Apple Inc.
Namun kemudian, model andalannya mengalami kesalahan perangkat lunak (software) dan keras (hardware). Selain itu, pembaruan perangkat lunak yang lebih lambat.
Analis lalu mengkritik perusahaan karena kurangnya keahlian dalam pemasaran dibandingkan dengan saingan asal Tiongkok.
Meski begitu, LG menempati peringkat merek ketiga di Amerika Utara dan kelima di Amerika Latin berdasarkan pangsa pasar. Sedangkan secara global, pangsa pasarnya hanya sekitar 2%.
Pada tahun lalu, perusahaan hanya mengirimkan 23 juta ponsel. Sedangkan Samsung bisa mengirimkan 256 juta gawai, menurut perusahaan riset Counterpoint.
Padahal LG berupaya memperbaiki lini bisnis smartphone dengan menyesuaikan portofolio produk pada tahun lalu. Selain itu, memperluas kesepakatan manufaktur pengembangan asli.
Di negara asalnya, pangsa pasar LG hanya 13% atau jauh di bawah Samsung yang menguasai 65%. Bahkan, vendor asal Amerika Serikat (AS) Apple mempunyai pangsa 21% di Negeri Ginseng.
Berdasarkan data Statista pada Juli 2020, merek smartphone Samsung memimpin pasar gadget di Korea Selatan. Samsung Galaxy A31 menyumbang sekitar 13,64% dari total penjualan. Disusul oleh iPhone SE 2020 dan Galaxy S20 5G.
LG pun akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi ponsel. Divisi smartphone juga hanya menyumbang 7,4% dari pendapatan pada kuartal keempat 2020.
Pada Januari lalu, juru bicara LG mengatakan bahwa apabila perusahaan benar-benar menghentikan bisnis smartphone, sekitar 60% staf akan dipindahkan ke unit bisnis lain atau afiliasi LG.
LG pun berencana mempertahankan teknologi seluler untuk digunakan dalam bisnis peralatan rumah tangga dan bisnis komponen kendaraan yang sedang berkembang. Akhir tahun lalu, mereka meluncurkan usaha patungan dengan pemasok otomotif Magna International Inc, yang akan membuat komponen utama untuk mobil listrik.