Khawatir Monopoli, Eropa Kaji Akuisisi Startup Kustomer oleh Facebook

Fahmi Ahmad Burhan
7 April 2021, 11:03
Khawatir Monopoli, Eropa Kaji Akuisisi Startup Kustomer oleh Facebook
Katadata
Ilustrasi Facebook

Komisi Uni Eropa menyelidiki akuisisi startup Kustomer oleh Facebook pada akhir tahun lalu. Otoritas khawatir, aksi korporasi ini menimbulkan persaingan tidak sehat atau pelanggaran data pribadi.

Juru bicara Komisi Uni Eropa mengatakan, pemeriksaan tersebut berdasarkan permintaan dari negara anggota yakni Austria pada 31 Maret. Penyelidikan ini juga mengacu pada pasal 22 tentang mekanisme yang memungkinkan negara-negara anggota Uni Eropa menandai transaksi.

Advertisement

"Kami menerima permintaan rujukan dari Austria," kata juru bicara Komisi dikutip dari Reuters, Selasa (6/4).

Setelah permintaan tersebut, komisi memiliki 15 hari kerja untuk menyelidiki aksi korporasi itu. Setelah itu, memberi tahu penegak hukum di bidang persaingan usaha Uni Eropa. "Apakah akan menerima atau menolak rujukan," ujarnya.

Austria memberikan rujukan penyelidikan kepada komisi Uni Eropa karena khawatir akuisisi Facebook terhadap Kustomer memicu persaingan usaha tidak sehat.

Sebelumnya, Dewan Kebebasan Sipil Irlandia (ICCL) juga menulis surat kepada Uni Eropa untuk menyelidiki akuisisi tersebut karena khawatir ada penyalahgunaan pemrosesan data. ICCL menyoroti bagaimana persyaratan Kustomer memungkinkan perusahaan memproses data pengguna untuk tujuan yang sangat luas.

"Facebook mengakuisisi perusahaan ini. Cakupannya jadi meningkat," kata ICCL dikutip dari TechCrunch.

ICCL juga sudah menulis surat kepada Facebook. "Kami meminta Facebook mengonfirmasi apa yang akan dilakukan dengan data pribadi pengguna Kustomer," kata Senior Fellow di ICCL Johnny Ryan.

Ia mengatakan belum ada tanggapan dari Facebook terkait surat tersebut.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement