Grab Dikabarkan Merger dengan SPAC Pekan Ini, Valuasi Diramal Rp 510 T

Desy Setyowati
8 April 2021, 11:18
Grab Dikabarkan Merger dengan SPAC Pekan Ini, Valuasi Diramal Rp 510 Triliun
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Mitra pengemudi Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4/2019).

Grab dikabarkan bersiap mencatatkan saham perdana alias IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS) melalui merger dengan perusahaan ‘cek kosong’ atau SPAC. Valuasi decacorn Singapura ini diramal US$ 35 miliar (Rp 510 triliun) setelah aksi korporasi.

“Grab dapat menyelesaikan perjanjian untuk mendaftar di (bursa) New York melalui Altimeter Capital secepatnya minggu ini,” kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Financial Times, Rabu (7/4).

Advertisement

Financial Times melaporkan, Grab akan mengumpulkan sekitar US$ 2,5 miliar atau Rp 36,4 triliun melalui investasi swasta dalam ekuitas publik. Ini pembiayaan yang sering kali dikumpulkan terkait kesepakatan SPAC, yang melibatkan penjualan saham perusahaan publik dalam pengaturan pribadi dengan investor.

Sejauh ini, decacorn Singapura itu mengumpulkan pendanaan US$ 12 miliar atau sekitar Rp 174,8 triliun. Altimeter akan memberikan hampir US$ 1,2 miliar. “Total valuasi mendekati US$ 35 miliar,” kata sumber.

Namun, angka-angka tersebut masih bisa berubah tergantung pembicaraan dengan investor.

Sumber menyampaikan, Altimeter juga bakal menghentikan penjualan saham apa pun di SPAC oleh pemegang saham publik, ketika kesepakatan diumumkan. Grab kabarnya akan bergabung dengan salah satu dari dua perusahaan investasi AS, Altimeter Growth.

SPAC atau perusahaan akuisisi bertujuan khusus yang akan dimerger kabarnya Altimeter Growth 1. Sumber mengatakan, perusahaan ‘cek kosong’ ini mengumpulkan US$ 450 juta tahun lalu dan harga sahamnya naik 25% sejak terdaftar.

Jika merger Grab dengan SPAC milik Altimeter disetujui oleh dewan startup, itu akan menjadi kesepakatan terbesar secara global. Namun, orang-orang yang mengikuti perkembangan pembahasan itu mengingatkan bahwa kesepakatan merger tersebut belum selesai.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement