Nasib Startup Pendidikan saat 85 Sekolah di Jakarta Belajar Tatap Muka

Fahmi Ahmad Burhan
8 April 2021, 12:52
Nasib Startup Pendidikan saat 85 Sekolah di Jakarta Belajar Tatap Muka
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) di bekas posko COVID-19 di tepi jalan untuk mendapatkan sinyal jaringan internet, di Desa Madang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Selasa (4/8/2020).

Pemerintah pusat berencana menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas mulai Juli. Di DKI Jakarta, 85 sekolah bahkan sudah menguji coba sejak kemarin (7/4). Kebijakan ini dinilai menjadi tantangan bagi startup pendidikan seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menilai, kebijakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap startup pendidikan. Yang terpengaruh besar justru platform seperti Google Classroom dan Zoom.

Advertisement

Namun, hal itu tentu menjadi tantangan bagi startup pendidikan dalam menggaet pengguna dan meningkatkan transaksi. “Dengan kebiasaan baru, ini menjadi tantangan dan strategi bagaimana pola yang sudah terbentuk selama pandemi bisa digabungkan dengan norma baru," kata Edward kepada Katadata.co.id, kemarin (7/4).

Ia menilai, startup pendidikan perlu menyasar lebih banyak segmen, termasuk pengelola sekolah. "Jadi bukan sekadar teknologi pendidikan, tapi menjadi provider sekolah,” ujar dia.

Beberapa perusahaan rintisan di sektor ini pun menyiapkan strategi untuk menghadapi pembelajaran tatap muka. Zenius misalnya, berencana meluncurkan produk dan fitur baru dalam beberapa bulan ke depan. 

"Yang pasti, dalam beberapa bulan ke depan, kami akan menawarkan sesuatu yang seru bagi para siswa di Indonesia," kata CEO Zenius Rohan Monga kepada Katadata.co.id, Rabu (7/4).

Ia optimistis startup pendidikan seperti Zenius tetap tumbuh meski sekolah sudah belajar tatap muka. "Kami tidak menganggap sebagai platform pengganti pembelajaran offline, tapi pelengkap," katanya.

Selama pandemi Covid-19, layanan Zenius memang diminati. Pendapatan pun tumbuh 70% secara tahunan (year on year/yoy) lebih selama semester kedua tahun lalu.

Jumlah pengguna juga tumbuh lebih dari 10 kali lipat selama Maret hingga Desember 2020. Retensi pengguna mencapai lebih dari 90%. 

Zenius mengatakan, hampir 50% pendapatannya berasal dari segmen live class. Sedangkan kehadiran pengguna di setiap kelas rerata 400 siswa.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement