Selain Microsoft, Bukalapak Disuntik BRI Ventures dan Mandiri Capital
Startup e-commerce, Bukalapak mendapatkan investasi perusahaan modal ventura BRI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia. Putaran pendanaan ini kabarnya dipimpin oleh Microsoft, GIC sovereign wealth fund Singapura, dan konglomerat media di Indonesia, Emtek.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, investasi strategis di Bukalapak sejalan dengan misi BRI Group mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Dengan pertumbuhan UMKM digital yang masif, kami percaya bahwa Bukalapak akan menjadi pilar penopang perekonomian nasional masa depan," katanya dalam siaran pers, Kamis (15/4).
Bank BRI pun akan menawarkan produk perbankan berupa pinjaman kepada UMKM dan pengguna Bukalapak.
Perusahaan modal ventura dari Bank Mandiri yakni Mandiri Capital Indonesia juga terlibat dalam pendanaan tersebut. "Betul. Kami ikut pendanaan bersama dengan BRI Ventures," kata CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro kepada Katadata.co.id.
BRI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia masuk dalam putaran pendanaan seri G Bukalapak. Ini masih berlangsung, dengan nominal yang dirahasiakan.
Putaran seri G tersebut diperkirakan menjadi penutup sebelum Bukalapak mencatatkan saham perdana alias IPO. Dikutip dari Reuters, unicorn ini dikabarkan mendapatkan pendapatan dari Microsoft, GIC, Emtek, SC Ventures, dan Naver Corp Rp 3,4 triliun.
Kabar Microsoft menyuntik modal Bukalapak sudah berhembus sejak November 2020. Sumber Bloomberg waktu itu mengatakan, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini berinvestasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,46 triliun.
Saat itu, Bukalapak juga mengumumkan kolaborasinya dengan anak usaha Microsoft yakni Microsoft Azura. Melalui kerja sama itu, Bukalapak dan Microsoft akan berkolaborasi untuk tiga inisiatif.
Pertama, membangun infrastruktur yang tangguh, salah satunya komputasi awan (cloud) dari Microsoft Azure. Kedua, menjembatani kesenjangan digital. Terakhir, memberikan pelatihan keterampilan digital untuk karyawan Bukalapak dan para pelapak.
Pada Januari lalu, unicorn itu juga dikabarkan meraih pendanaan US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun dari Standard Chartered Plc. Kedua perusahaan juga menjalin kerja sama strategis untuk menyediakan layanan finansial di Indonesia.
“Investor terdahulu, Naver Corp. dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund juga hampir menandatangani kesepakatan untuk pendanaan tambahan,” kata sumber Bloomberg yang mengetahui hal ini, dikutip Januari lalu (14/1).
Kerja sama itu juga bakal berfokus pada layanan perbankan digital, dengan adanya solusi banking as a services, Nexus. Setidaknya ada dua fokus utama kemitraan. Pertama, menghadirkan inovasi di bidang jasa finansial dan e-commerce. Keduanya bakal menawarkan berbagai layanan keuangan inovatif melalui ekosistem Bukalapak.