Kompetisi Gojek, Grab, Induk Shopee di E-Commerce & Fintech Kian Ketat

Desy Setyowati
16 April 2021, 16:41
Kompetisi Gojek, Grab, Induk Shopee di E-Commerce & Fintech Kian Ketat
Gojek, Grab, Shopee
Aplikasi Gojek, Grab, dan Shopee

Decacorn Singapura, Grab dikabarkan membeli 4% saham konglomerat media di Indonesia PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek). Langkah ini memperketat persaingan di bidang e-commerce dan teknologi finansial (fintech) dengan Gojek dan Tokopedia yang dikabarkan akan merger, serta induk Shopee.

Emtek berinvestasi di Bukalapak. Yang terbaru, konglomerat ini disebut-sebut memimpin pendanaan ke Bukalapak bersama Microsoft dan GIC sovereign wealth fund Singapura US$ 234 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun.

Advertisement

Anak usaha Emtek yakni Kreatif Media Karya (KMK) menjual 6% saham Elang Andalan Nusantara (EAN) Rp 76 miliar pada 30 Desember 2020. Kepemilikan KMK di EAN pun turun dari 55% menjadi 49%. Ini tertuang dalam keterbukaan informasi laporan keuangan kuartal IV 2020.

EAN merupakan perusahaan patungan Emtek dan Alibaba. Cucu usaha Emtek ini yang menjalankan layanan pembayaran termasuk Doku dan DANA.

Sedangkan Grab menguasai 39,2% saham di induk OVO berdasarkan laporan DealStreetAsia. Masuknya Grab ke Emtek pun dinilai memperketat persaingan dengan Gojek dan Sea Group di bidang e-commerce dan fintech.

“Gojek merger dengan Tokopedia, sehingga bisa bersaing dengan Shopee di sub-industri e-commerce dan online payment. Langkah tersebut juga dilakukan oleh Grab,” ujar Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda kepada Katadata.co.id, Jumat (16/4).

Potensi ekosistem Grab, Gojek, dan induk Shopee di sektor e-commerce dan fintech
Potensi ekosistem Grab, Gojek, dan induk Shopee di sektor e-commerce dan fintech (Katadata/Desy Setyowati)
 

Jika Grab benar membeli saham Emtek, maka decacorn Singapura ini mempunyai akses ke e-commerce Bukalapak dan Hijup. Bukalapak memiliki lebih dari 6,5 juta pelapak online, serta tujuh juta mitra warung dan agen. Sedangkan pengguna mencapai 100 juta.

Grab juga bekerja sama dengan Lazada. Decacorn ini sempat disebut-sebut bakal terintegrasi dengan Lazada, karena Alibaba berencana menyuntikkan modal.

Sumber Bloomberg yang mengetahui pembicaraan investasi itu mengatakan, Alibaba berencana mengintegrasikan layanan jaringan pengiriman Grab dengan Lazada. Sejumlah investor di Asia Tenggara menilai, jika pendanaan itu terwujud, maka akan membuka pintu bagi Lazada terhadap layanan baru.

Meski belum ada konfirmasi mengenai kabar investasi tersebut, Grab dan Lazada sudah menjalin kerja sama di Vietnam dan Indonesia sejak akhir tahun lalu. OVO, yang didukung oleh Grab, juga berkolaborasi dengan e-commerce bernuansa biru itu.

Di satu sisi, bos Indofood Anthony Salim juga menguasai 8,38% saham Emtek. Sedangkan Salim Grup beinvestasi di beberapa startup e-commerce seperti Lazada, Zalora, Elevenia, dan iLotte.com.

Di sektor fintech, Salim Grup memiliki iSaku dan IndoAlliz Perkasa Sukses ( Pede.id). Sedangkan Emtek mempunyai portofolio seperti DANA dan Doku.

Dengan masuknya Grab ke Emtek, OVO dan DANA pun disebut-sebut berpeluang untuk merger.

Sedangkan pesaing Grab yakni Gojek dikabarkan semakin dekat untuk merger dengan Tokopedia. Gojek memiliki fintech pembayaran GoPay, dan berinvestasi di startup asuransi (insurtech) Pasarpolis.

Sedangkan Tokopedia mempunyai saham di OVO. Seorang eksekutif yang terlibat dalam diskusi merger itu mengatakan, Tokopedia bakal menjual sahamnya di OVO apabila bergabung dengan Gojek.

Unicorn bernuansa hijau itu juga merambah bisnis fintech pembiayaan (lending) melalui Dhanapala. Berdasarkan situs resminya, Dhanapala telah menyalurkan pinjaman Rp 89 miliar kepada 7500 lebih peminjam.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement