Warganet RI Lebih Tertarik Isu Babi Ngepet Ketimbang Riset dan Inovasi

Fahmi Ahmad Burhan
5 Mei 2021, 12:18
Warganet RI Lebih Tertarik Isu Babi Ngepet Ketimbang Riset dan Inovasi
Katadata
Ilustrasi media sosial

Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi mencatat, warganet Indonesia lebih tertarik membahas isu ‘babi ngepet’ ketimbang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ini berdasarkan social network analysis (SNA) sejak 2018 hingga 2 Mei 2021.

Berdasarkan analisis tersebut, terdapat 34.322 cuit ulang (retweet) tentang ‘babi ngepet’. Sedangkan mengenai BRIN hanya 5.897.

Advertisement

"Bagi publik, topik terkait riset dan inovasi tidak menarik,” kata Ismail melalui akun Twitter @ismailfahmi, Senin (3/5).

Padahal, pemerintah melebur kementerian riset dan teknologi (Kemenristek) dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pada pekan lalu. Gabungan keduanya yang diberi nama kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi dipimpin oleh Nadiem Makarim.

Sedangkan BRIN terpisah, dan dipimpin oleh Laksana Tri Handoko. Posisi BRIN langsung di bawah presiden.

Peleburan kementerian dan pelantikan itu terjadi berbarengan dengan penemuan dugaan ‘babi ngepet’ di Depok, yang ternyata hoaks. Padahal, “ini (isu BRIN) sangat penting bagi kemajuan bangsa,” kata Ismail. “Mereka yang lebih berminat dengan ‘babi ngepet’ memperlihatkan kemunduran berpikir.”

Data SNA menunjukkan ada tiga klaster dalam peta perbincangan BRIN dan ‘babi ngepet’, yakni dari kalangan pro dan kontra pemerintah, serta warganet. Dalam konteks BRIN, klaster pro pemerintah lebih kecil ketimbang yang kontra.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement