Selain Ruangguru, Tiket.com & SiCepat Dikabarkan Calon Unicorn ke-7 RI
Ruangguru disebut-sebut berpeluang menjadi unicorn Indonesia ketujuh, setelah meraup pendanaan US$ 55 juta atau sekitar Rp 801 miliar pada April. Selain itu, ada dua perusahaan rintisan yang dinilai berpotensi menjadi startup dengan valuasi US$ 1 miliar lebih, yaitu Tiket.com dan SiCepat.
Sumber Bloomberg melaporkan, Tiket.com memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Startup penyedia layanan wisata alias online travel agent (OTA) ini pun berencana mencatatkan saham perdana atau IPO melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC.
"Jika Tiket.com memutuskan untuk go public, pasti akan masuk tahun ini. Kami juga mempertimbangkan IPO tradisional tapi itu akan memakan waktu sekitar satu atau dua tahun. Opsi SPAC lebih cepat," kata CEO Tiket.com Hendrata George dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/5).
Perusahaan rintisan lain yang dinilai berpotensi menjadi unicorn yakni SiCepat. Startup logistik ini ini merampungkan pendanaan Seri B US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,44 triliun pada Maret.
Investor yang berpartisipasi yakni Falcon House Partners, Kejora Capital, lembaga keuangan pembangunan Jerman DEG , Asia Based Insurer, MDI Ventures, Indies Capital, anak usaha Temasek Holdings yakni Pavilion Capital, Tri Hill, dan Daiwa Securities.
Pesaingnya di industri logistik, yakni J&T lebih dulu tercatat sebagai unicorn versi CB Insights. Bahkan berdasarkan laporan bertajuk The Complete List of Unicorn Companies’, valuasi perusahaan logistik ini US$ 7,8 miliar atau mendekati skala decacorn.
Sedangkan Ruangguru meraih pendanaan US$ 55 juta atau sekitar Rp 801 miliar yang dipimpin oleh Tiger Global Management pada bulan lalu (19/4). Investor lain yang berpartisipasi yakni GGV Capital, serta penanam modal awal yakni East Ventures, Venturra Capital, dan UOB Venture Management.
Berdasarkan data Crunchbase, valuasi Ruangguru mendekati US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) atau skala unicorn. Startup pendidikan ini meraih sembilan kali investasi.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, startup pendidikan dan logistik berpotensi menjadi unicorn. Kedua sektor ini diminati oleh investor saat pagebluk Covid-19 karena menjawab kebutuhan konsumen.
Selain itu, “potensinya besar,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, Kamis (27/5). Sedangkan pariwisata seperti Tiket.com, masih terkendala pandemi Covid-19.
Hal senada disampaikan oleh Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani. “Sektor pendidikan sangat potensial,” ujar dia kepada Katadata.co.id. Sedangkan startup logistik masih menjadi primadona investor di Tanah Air, “dilihat dari data penetrasi dan biaya logistik yang mahal.”
Bagi sektor pariwisata, ia sepakat bahwa perusahaan di industri ini membutuhkan waktu untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19. “Sepertinya masih menunggu 2022 dan 2023,” ujar Edward.