Tiongkok Dinilai Sulit Kuasai Teknologi Dunia karena Menekan Alibaba

Desy Setyowati
8 Juni 2021, 15:50
Tiongkok Dinilai Sulit Kuasai Teknologi Dunia karena Menekan Alibaba
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengikuti upacara sambutan di Balai Agung Rakyat, di Beijing, Tiongkok, Jumat (25/10/2019).

Presiden Tiongkok Xi Jinping menargetkan negaranya menjadi pemimpin inovasi pada 2035 dan negara adidaya teknologi global di 2050. Namun, langkah Beijing menekan raksasa teknologi seperti Alibaba hingga Tencent dinilai mempersulit pencapaian target ini.

Pemerintah Tiongkok menerapkan aturan baru antimonopoli sejak Februari (7/2). Selain itu, menginvestigasi Alibaba terkait dugaan monopoli dan meminta perusahaan afiliasi, Ant Group menunda pencatatan saham perdana alias IPO akhir tahun lalu.

Beijing juga mendenda beberapa raksasa teknologi, termasuk Alibaba dan Tencent. “Ini (langkah pemerintah Tiongkok) paradoks,” kata rekan senior di Peterson Institute for International Economics (PIIE) Nicholas Lardy dikutip dari CNN Internasional, Senin (7/6).

Ia menyampaikan, para pemimpin di Negeri Panda ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat sejak beberapa tahun terakhir. Utamanya, setelah Amerika Serikat (AS) memblokir sejumlah perusahaan Tiongkok.

Sedangkan perusahaan yang mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di Negeri Tirai Bambu bukanlah berpelat merah. Sedangkan data China Enterprise Confederation menunjukkan, swasta seperti Huawei dan Alibaba berkontribusi besar untuk mewujudkan Tiongkok sebagai negara adidaya teknologi.

Sektor swasta juga menyumbang hampir dua pertiga dari produk domestik bruto (PDB) Negeri Panda. Selain itu, merekrut 80% pekerja.

Profesor di Universitas Bocconi di Italia, Sonja Opper menyatakan bahwa raksasa teknologi Tiongkok mampu berkembang karena beberapa alasan, salah satunya kebebasan. “Tingkat kebebasan ini memungkinkan (mereka) mendorong produktivitas dan inovasi yang tidak terlihat di perusahaan milik negara mana pun di Tiongkok,” katanya.

Namun kini Tiongkok memperketat pengawasan terhadap raksasa teknologi. Alibaba kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 240 miliar sejak pengumuman IPO Ant Group ditunda.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...