SpaceX Milik Elon Musk Akan Investasi di RI, Telkom Siap Kolaborasi
Perusahaan milik Elon Musk, SpaceX berencana berinvestasi di Indonesia melalui anak usaha, Starlink. Telkom mengaku siap berkolaborasi untuk memperluas layanan digital.
SpaceX merupakan perusahaan transportasi luar angkasa. Starlink ialah anak usaha SpaceX yang bergerak di bidang infrastruktur internet.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menyediakan ribuan satelit kecil yang dikirim secara massal ke orbit bumi pada posisi rendah. VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan, perusahaan membutuhkan teknologi satelit untuk pemerataan konektivitas digital hingga ke pelosok Indonesia.
"Hal itu yang mendasari pembicaraan kerja sama Telkom dengan SpaceX," kata Pujo kepada Katadata.co.id, Kamis (22/7). Namun ia tidak memerinci apakah kolaborasi yang dimaksud lewat Starlink.
Ia menyampaikan bahwa SpaceX dikenal luas dan memiliki kompetensi dalam pengembangan tekonologi satelit. Telkom berharap bisa memberikan solusi dalam mengakselerasi konektivitas hingga pelosok, lewat kerja sama dengan SpaceX.
"Penyediaan layanan satelit menjadi lebih andal, berkualitas dan terjangkau," kata Pujo.
SpaceX memang berencana menanamkan modal di Indonesia melalui Starlink. Pendiri SpaceX Elon Musk juga akan berinvestasi setidaknya US$ 5 miliar-US$ 10 miliar di Starlink tahun ini.
Itu untuk menyebarkan ribuan satelit orbit rendah dan menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang terisolasi dan tidak terhubung dengan baik.
Starlink berencana mengerahkan lebih dari 1.500 satelit secara global. Dengan begitu, infrastruktur internet Starlink bisa mencakup seluruh dunia kecuali Kutub Utara dan Selatan per bulan depan.
Meski begitu, secara komersial, layanan Starlink belum sampai di Indonesia. Berdasarkan situs resmi, perusahaan akan menyediakan layanan pada 2022. Ini bergantung pada regulasi di masing-masing negara.
Atas rencana investasi itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mengkaji kesiapan aturan dan dampaknya. "Kominfo mengkaji pihak penyedia yang berpotensi mendukung penyediaan layanan komunikasi dan internet di Indonesia, termasuk Starlink," kata juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Katadata.co.id, Rabu (21/7)
Kementerian pun menggandeng sejumlah penyelenggara telekomunikasi dan asosiasi. Beberapa di antaranya Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), dan Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI).
Kominfo dan asosiasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang membahas beberapa aspek investasi Starlink, seperti kesesuaian dengan regulasi, manfaat bagi industri, serta keamanan dan pertahanan nasional.
Kementerian juga aktif berkoordinasi dengan perwakilan Starlink. "Ini untuk mendapatkan informasi dan penjelasan yang lebih detail tentang investasi," kata Dedy.
Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif menambahkan, anak usaha SpaceX itu berminat masuk ke pasar Indonesia sebagai penyedia telekomunikasi di Indonesia. Sepengetahuannya, “mereka masih mengurus izin," katanya. Salah satunya, mengurus hak labuh.