Sasar Influencer, Startup RI Desty Disuntik Investor Xiaomi Rp 46 M
Startup social commerce yang menyasar influencer, Desty meraih pendanaan pra seri A Rp 46 miliar. Investasi ini dipimpin oleh investor Xiaomi, 5Y Capital.
Perusahaan modal ventura asal Tiongkok itu sebelumnya bernama Morningside Venture. Selain Xiaomi, 5Y Capital berinvestasi di pengembang aplikasi video pendek Kuaishou.
Investor lain yang berpartisipasi yakni Fosun RZ Capital, January Capital, IN Capital, serta East Ventures yang menjadi penanam modal tahap awal.
Co-Founder sekaligus CEO Desty Mulyono Xu mengatakan, perusahaan dan 5Y Capital memiliki visi yang sama. “Industri e-commerce Asia Tenggara bisa tumbuh lebih baik saat penjual, influencer, dan kreator memiliki satu tempat untuk mengumpulkan semua link situs utama mereka,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Katadata.co.id, Kamis (22/7).
Berdasarkan laporan McKinsey, social commerce adalah platform yang memfasilitasi jual-beli produk melalui media sosial. Sedangkan e-commerce memfasilitasi transaksi, termasuk pembayaran dan pengiriman.
Desty adalah platform digital yang membantu penjual (merchant), influencer, dan kreator membuat destinasi online guna memasarkan dan menjual produk. Pengguna dapat membuat situs mini untuk diletakkan pada tautan di bio media sosial. Mereka juga bisa membuat toko online secara gratis.
Salah satu influencer yang digaet yakni Lesty Kejora. Penyanyi yang memiliki lebih dari 21 juta pengikut (follower) di Instagram ini menggunakan aplikasi Desty untuk mempromosikan brand kecantikan, Purnama Beauty.
Startup social commerce yang berdiri pada Oktober 2020 itu telah menggaet ratusan ribu pengguna. Mulyono Xu membangun Desty bersama Bill Wang yang menjabat COO.
Desty berencana menggunakan dana segar itu untuk ekspansi tim dan akuisisi pengguna. Tim ini terdiri dari talenta yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan teknologi raksasa seperti Alibaba, Facebook, Google, Bukalapak, dan Canva.
“Saat ini, fokus utama kami yakni melayani penjual dan pengguna yang telah bergabung. Tujuan kami hanya satu, yaitu memastikan mereka bisa mengembangkan bisnis secara efisien,” ujar Mulyono.
Desty memiliki dua penawaran utama, yaitu Desty Page dan Desty Store. Desty Page merupakan layanan landing page yang dioptimalkan untuk tautan pada akun media sosial, khususnya Instagram.
Sedangkan Desty Store menyediakan platform bagi pengguna untuk membuka toko online, sebagai pelengkap kanal penjualan di marketplace.
Perusahaan rintisan itu juga mendirikan Desty Academy, guna membantu pengguna mengembangkan bisnis dengan petunjuk praktis, tips dan trik, serta studi kasus.
VP of Investment 5Y Capital Hanson Hu mengatakan, tautan merupakan kunci dalam ekosistem internet. Sebab, bisa menghubungkan setiap orang, online dan offline, serta permintaan dengan suplai.
“Di dunia e-commerce, terdapat peluang yang sangat besar dalam menghubungkan sosial dan konten dengan transaksi e-commerce, seperti yang kami lihat di Tiongkok. Kami yakin Desty bisa menjadi infrastruktur untuk tautan di industri e-commerce Asia Tenggara,” katanya dalam siaran pers, Senin (19/7).
Co-Executive President Fosun RZ Capital Tej Kapoor mengatakan, Desty memungkinkan para penjual untuk go digital dalam lima menit. “Dengan tim yang solid di belakang Desty, kami yakin mereka dapat mengubah industri usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar dia.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, Desty membuka jalan bagi banyak merchant, influencer, dan kreator untuk masuk ke ranah online. Layanan ini juga dinilai semakin dibutuhkan saat pandemi corona.
“Kami percaya bahwa Desty, dengan tim pendiri berpengalaman, akan terus menciptakan dampak positif dan membantu jutaan penjual online Indonesia,” kata Willson.