Jelang IPO, Kinerja Bisnis Grab Cetak Rekor pada Kuartal I

Desy Setyowati
2 Agustus 2021, 21:53
Jelang IPO, Kinerja Grab Cetak Rekor pada Kuartal I
KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab, Mall FX, Jakarta Selatan (22/11).

Grab Holdings mencatatkan penjualan bersih yang disesuaikan US$ 507 juta atau sekitar Rp 7,3 triliun pada kuartal pertama, naik 49% secara tahunan (year on year/yoy). Nilainya menyentuh rekor jelang pencatatan saham perdana alias IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Pendapatan decacorn Singapura itu juga menyentuh rekor US$ 216 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun. Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan US$ 111 juta atau Rp 1,6 triliun.

“Kami melampaui target internal terkait penjualan bersih yang disesuaikan dan EBITDA yang disesuaikan pada kuartal pertama. Ini melanjutkan momentum pertumbuhan yang kuat dari bisnis pengiriman,” kata Chief Financial Officer Grab Peter Oey dikutip dari Business Wire, Senin malam (2/8).

Nilai transaksi alias gross merchandise value (GMV) tumbuh 5% yoy menjadi US$ 3,6 miliar atau sekitar Rp 52 triliun. GMV per pengguna per bulan meningkat 31% yoy.

“Kami melihat pertumbuhan topline yang kuat, bahkan dibandingkan dengan kuartal pertama 2020 yang terkena dampak Covid-19. Ini menuju profitabilitas,” ujar Peter Oey.

Ia optimistis, kinerja bisnis pada kuartal kedua lebih tahan terhadap pandemi corona. “Kami yakin bahwa jejak geografis dan vertikal bisnis yang terdiversifikasi menempatkan kami pada posisi yang kuat untuk menangkap peluang besar di Asia Tenggara,” katanya.

Rugi bersih Grab, yang mencakup item non-tunai terkait bunga yang diperoleh dari saham preferen yang dapat ditukarkan dan depresiasi, mencapai US$ 652 juta. Ini lebih kecil dibandingkan kuartal pertama 2020 sebesar US$ 771 juta.

Per 31 Maret, Grab memiliki kas dan setara kas US$ 4,9 miliar. Nilainya meningkat dibandingkan akhir 2020 sebesar US$ 3,5 miliar.

Itu utamanya disebabkan oleh penutupan fasilitas pinjaman berjangka pertama Grab US$ 2 miliar pada akhir Januari.

Layanan pengiriman Grab yakni Grab Express dan pesan antar makanan GrabFood mencatatkan GMV US$ 1,7 miliar, atau naik 49% yoy. Penjualan bersih yang disesuaikan untuk divisi ini naik 96% yoy menjadi US$293 juta. Pendapatan dari lini juga meningkat menjadi US$ 53 juta.

Lalu GMV GrabMart meningkat 21% kuartal ke kuartal (qtoq) dibandingkan Q4 2020. Nilainya 36 kali lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...