Fintech Doku Raih Investasi Rp 458 Miliar dari Investor Asal Inggris

Desy Setyowati
6 Agustus 2021, 06:00
fintech, doku, pendanaan
Doku
Pendiri Doku

Startup teknologi finansial (fintech) Doku meraih pendanaan US$ 32 juta atau sekitar Rp 458 miliar dari investor asal Inggris, Apis Growth Fund II. Dana segar ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan layanan.

Selain itu, untuk memperluas akses pembayaran digital di Indonesia. “Perusahaan kami akan dapat berinvestasi dalam engineering dan pengembangan produk untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM),” kata Co-Founder sekaligus CEO Doku Nabilah Alsagoff dalam siaran pers, Kamis (5/8).

Ia menilai, banyak bisnis semakin beralih ke digital karena pandemi Covid-19. Ini juga dinilai sebagai waktu yang tepat untuk mengubah cara orang berbisnis di Tanah Air.

Oleh karena itu, “pemberdayaan masyarakat dan inklusi keuangan menjadi pusat inovasi Doku,” ujar Nabilah.

Doku merupakan penyedia sistem pembayaran berbasis teknologi yang melayani kebutuhan pembayaran merchant onlineStartup ini berdiri pada 2007, dan kini bertransformasi dengan tiga pilar produk yaitu gerbang pembayaran (payment gateway), transfer dana (transfer services), dan collaborative commerce.

Fintech tersebut memproses 47 juta transaksi senilai US$2,9 miliar selama tahun lalu.

Sedangkan Apis Group adalah pengelola aset ekuitas swasta global yang berfokus pada ekonomi, sosial, tata kelola dan campak atau ESGI. Mereka mendukung bisnis layanan keuangan tahap pertumbuhan, dan infrastruktur keuangan.

Secara kolektif, perusahaan yang berbasis di London itu mengelola atau memberi nasihat atas modal komitmen para investor US$ 1,2 miliar. Apis memiliki perwakilan di tujuh negara di Eropa, Afrika Utara, Afrika Timur, Afrika Barat, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

“Kami senang bekerja dengan tim (Doku) yang membangun organisasi terdepan di pasar. Kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan angka pendaftaran yang mengesankan,” kata Co-Founder sekaligus Managing Partner Apis Partners Matteo Stefanel.

Co-Founder sekaligus Managing Partner Apis Partners Udayan Goyal menambahkan, Doku berada pada posisi tepat untuk memanfaatkan peluang signifikan di industri pembayaran di Indonesia. “Kami berharap dapat berbagi pengalaman dalam layanan keuangan dan sektor pembayaran digital,” katanya.

Dalam investasi tersebut, DBS Vickers Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penasihat. DBSVI adalah cabang perbankan perantara dan investasi untuk Grup DBS di Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...