Lazada, Shopee, Tokopedia Bidik UMKM: Gaet Pemda – Tutup Impor
Lazada, Shopee, dan Tokopedia kian gencar menggaet Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Cara yang ditempuh mulai dari menggaet pemerintah daerah (pemda) hingga menutup keran impor untuk beberapa kategori produk.
SVP Traffic Operations and Seller Engagement Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro mengatakan, perusahaan bekerja sama dengan pemerintah daerah, asosiasi hingga penjual untuk menggaet lebih banyak UMKM. “Tetapi yang (produknya) dicari oleh orang Indonesia,” kata dia dalam virtual media briefing, Senin (9/8).
Sebelumnya, e-commerce itu menutup keran impor untuk tiga kategori produk yakni tekstil dan fashion, kuliner, serta kerajinan. Head of Public Policy & Government Affairs Lazada Indonesia Waizly Darwin menyampaikan, ini untuk meningkatkan kesempatan bagi UMKM dalam berbisnis secara online.
“Langkah pertama, dengan melindungi dan memberdayakan UMKM,” kata Waizly kepada Katadata.co.id, pada Kamis (5/8). “Ini (tutup keran impor) sudah dilakukan Lazada secara berkala sepanjang pandemi corona.”
Perusahaan asal Singapura itu memantau dan mengkaji secara berkala setiap kategori produk yang ada di platform. Selain itu, meninjau keseluruhan klaster yang ada di industri utama pemerintah.
Wailzy menyampaikan, inisiatif penutupan akses impor itu juga merupakan bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. Lazada berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis UMKM.
“Kami percaya bahwa UMKM di Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal sumber daya dan kreativitas,” ujar dia.
Shopee lebih dulu menutup akses masuk 13 jenis barang impor. Produk ini di antaranya hijab, atasan muslim perempuan, bawahan muslim perempuan, atasan muslim pria, bawahan muslim pria, outwear muslim, mukena, pakaian muslim, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, alat-alat solat, batik, dan kebaya.
Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja menyatakan, pembatasan itu meliputi seluruh negara termasuk penjual dari Tiongkok dan Korea Selatan. "Ini dari seluruh negara. Penjual dari luar negeri ditutup untuk menjaga penjual lokal," kata dia saat konferensi pers virtual, pada Mei (18/5).
E-commerce bernuansa oranye itu juga gencar bekerja sama dengan pemda untuk menggaet lebih banyak UMKM. Yang terbaru, Shopee menggandeng Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam membangun fasilitas pelatihan bagi UMKM yang berorientasi ekspor.
Direktur Eksekutif Shopee Christin Djuarto mengatakan, kampus UMKM ekspor itu bertujuan mendorong pelaku usaha lokal untuk menyasar konsumen di negara lain. “Kami berharap fasilitas ini membantu UMKM go-digital dan go-global,” kata dia dalam acara peresmian secara virtual, Kamis (5/8).
Kampus UMKM Shopee ekspor itu dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Beberapa di antaranya pengadaan belajar cara membuka usaha melalui toko online, pelatihan mengenai ekspor hingga penyediaan pendamping.
"Semoga tahun depan, kami bisa mencetak 100 ribu eksportir dari Jawa Barat," kata Christin.
Anak usaha Sea Group itu juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta yang diwakili oleh Walikota Gibran Rakabuming Raka terkait UMKM Solo Go Ekspor. Kolaborasi ini berupa pendampingan kepada pelaku usaha yang berfokus pada lima hal, yaitu edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran, sistem pembayaran dan logistik, dan ekspor.
Tokopedia tak mau kalah. E-commerce bernuansa hijau ini menggelar inisiatif Hyperlocal sejak pertengahan tahun lalu.
Melalui inisiatif itu, unicorn mengadakan kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal setiap tanggal 25 hingga akhir bulan, dan Digitalisasi Pasar.
“Ini untuk membantu para pedagang di pasar tradisional di berbagai daerah, mulai dari Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Kabupaten Bandung hingga Tasikmalaya, memanfaatkan teknologi dan bisa beradaptasi terutama di tengah pandemi corona,” kata Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Emmiryzan.
Tokopedia juga mengandalkan teknologi geo-tagging pada fitur TokoMart. Ini memungkinkan masyarakat mengakses produk kebutuhan sehari-hari dari penjual terdekat.
TokoMart tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan hingga Surabaya. “Pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia sebagai misi besar Tokopedia hanya bisa terwujud jika masyarakat dari seluruh penjuru punya kesempatan sama dalam menemukan berbagai produk kebutuhan dengan mudah hingga menciptakan peluang usaha,” ujar Senior Lead Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia Ivander Wijaya.