Investor Grab Tertekan Aturan Ketat Tiongkok, Laba Anjlok 39%

Fahmi Ahmad Burhan
12 Agustus 2021, 10:22
grab, softbank, alibaba, tiongkok
123RF.com/Tupungato
Pejalan kaki melintas di salah satu gedung SoftBank di Jepang

Investor Grab, SoftBank mencatatkan penurunan laba bersih 39% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama. Salah satu penyebabnya, Alibaba tertekan aturan ketat Tiongkok.

SoftBank berinvestasi di Alibaba. CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan, saat ini perusahaan menghadapi tantangan berat terkait investasi di Tiongkok.

Investor Grab itu pun akan mempertimbangkan portofolio di perusahaan teknologi di Cina. Perusahaan juga masih menunggu regulasi lain yang mungkin dirilis lagi di Negeri Tirai Bambau.

"Kami ingin menunggu dan melihat sebentar (wait and see)," kata Masayoshi dikutip dari CNN Internasional, Rabu (10/8).

Penanam modal di Grab itu membukukan laba bersih 761,5 miliar yen atau Rp 99 triliun pada kuartal pertama. Meski begitu, penjualan bersih meningkat 15,6% menjadi 1,48 triliun yen atau Rp 192,8 triliun.

CNN Internasional melaporkan, penurunan laba bersih itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, pengenaan pajak 42% lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya yakni menjadi 360 miliar yen.

Kedua, tindakan keras pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan teknologi, termasuk Alibaba. Sedangkan SoftBank berinvestasi di raksasa e-commerce Cina ini dan platform berbagi tumpangan (ride hailing) Didi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...