Google Izinkan Orang Tua Minta Foto Anak Dihapus di Peramban - YouTube
Google akan mengizinkan orang tua meminta foto anak mereka yang di bawah umur, dihapus dari peramban (browser) atau image search hingga YouTube Anak juga bisa mengajukan sendiri.
Anak usaha Alphabet Inc itu juga akan memblokir iklan yang menyasar anak di bawah umur. “Baik berdasarkan usia, jenis kelamin, maupun minat,” demikian dikutip dari CNET, Rabu (11/8).
Google juga mengumumkan sejumlah kebijakan untuk melindungi pengguna di bawah 18 tahun. Ini berlaku di mesin pencarian Google, YouTube, YouTube Kids, Asisten Google, dan lainnya.
“Perubahan kebijakan oleh Google itu lebih luas daripada yang diumumkan Instagram. Ini karena mencakup berbagai produk Google, alih-alih terbatas pada satu aplikasi,” demikian dikutip dari TechCrunch.
Raksasa teknologi itu membuat unggahan video YouTube menjadi pribadi secara otomatis atau default. Ini membatasi visibilitas video pengguna di bawah umur, sehingga tidak semua orang mudah menemukannya.
“Kami akan menyesuaikan pengaturan unggahan default secara bertahap untuk pengguna usia 13 hingga 17 tahun,” kata Google.
Meski begitu, mereka bisa mengatur unggahan di YouTube bisa dilihat oleh publik yang lebih luas. Dengan begitu, pengguna di bawah umur diberikan pilihan untuk membuat akunnya lebih privat atau terbuka.
YouTube kemudian akan memberikan pengingat yang menunjukkan siapa yang dapat melihat video mereka. “Perubahan hanya akan berlaku untuk unggahan baru,” kata Google.
Platform video itu juga akan mengaktifkan fitur ‘istirahat’ dan pengingat waktu tidur secara default untuk semua pengguna usia 13 hingga 17 tahun. Namun tidak diputar otomatis.
“Pengguna juga bisa menonaktifkan fitur tersebut,” kata Google.
YouTube juga akan menghapus konten yang dianggap terlalu komersial dari YouTube Kids. Contohnya, menghapus unggahan yang berfokus pada kemasan produk seperti video unboxing yang populer.
Perubahan-perubahan itu dilakukan setelah Kongres Amerika Serikat (AS) menekan Google dan perusahaan teknologi lain terkait dampak negatif layanan terhadap anak-anak. Namun, “tidak semua perubahan yang dibuat diwajibkan oleh hukum,” kata Google.