Cara Pemda Antisipasi Lonjakan Serangan Siber saat Pandemi Corona

Desy Setyowati
13 Agustus 2021, 14:12
pemerintah daerah, hacker, kebocoran data
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi

Pemerintah daerah (pemda) menerapkan layanan keamanan terpusat hingga memperketat desain platform untuk mengantisipasi peretas (hacker). Apalagi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa upaya serangan siber meningkat dua kali lipat selama pandemi corona tahun lalu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) Setiaji mengatakan, ada 10 juta upaya serangan siber sepanjang tahun lalu. Jumlahnya meningkat tujuh kali lipat selama semester I 2021.

Upaya serangan siber itu berupa denial-of-service (DDOS), malware hingga ransomware. Ada juga upaya pencurian data pribadi (data breach).

Pemprov Jabar pun menerapkan lima langkah antisipasi serangan siber, sebagai berikut:

1. Membuat layanan keamanan data terpusat bernama Lalaki Sajabar

Lalaki Sajabar merupakan singkatan dari layanan-layanan keamanan informasi dan persandian Jabar. “Ini untuk mengontrol setiap data yang masuk dan mengantisipasi celah gangguan," kata Setiaji dalam acara Cyber Intelligence Forum, Kamis sore (12/8).

2. Mengadopsi standar keamanan siber skala internasional atau ISO

3. Melakukan uji penetrasi atau penetration test (pentest)

4. Membangun ekosistem

"Kami buat dengan konsep pentahelix yang bisa mendukung keamanan informasi," ujar Setiaji.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...